Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2021, Spindo (ISSP) Cetak Pendapatan Rp3,8 Triliun

Pendapatan Spindo naik 40,4 persen dibandingkan kuartal III/2020 sebesar Rp2,71 triliun.
Pipa baja ERW Spindo telah digunakan di beberapa proyek jembatan, proyek konstruksi terutama untuk bangunan bentang lebar seperti bandara, stadion, dan aula, serta aplikasi struktur selubung bangunan. /Spindorn
Pipa baja ERW Spindo telah digunakan di beberapa proyek jembatan, proyek konstruksi terutama untuk bangunan bentang lebar seperti bandara, stadion, dan aula, serta aplikasi struktur selubung bangunan. /Spindorn

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) atau Spindo membukukan peningkatan kinerja pada periode Januari - September 2021.

Dalam laporan keuangan perseroan yang terbit Kamis (4/11/2021), Spindo membukukan pertumbuhan penjualan dan pendapatan jasa sebesar Rp3,81 triliun hingga kuartal III/2021. Pendapatan ini naik 40,4 persen dibandingkan kuartal III/2020 sebesar Rp2,71 triliun.

Pertumbuhan penjualan ini dikontribusi dari penjualan lokal sebesar Rp3,47 triliun dan ekspor sebesar Rp344,35 miliar. Sementara berdasarkan segmen, penjualan perseroan dikontribusikan dari penjualan pipa baja las lurus Rp2,72 triliun, pipa baja las spiral Rp591,9 miliar, strip dan plat Rp442,5 miliar, dan jasa dan lain-lain sebesar Rp51,5 miliar.

Tumbuhnya penjualan perseroan juga meningkatkan beban pokok pendapatan perseroan sebesar 28 persen, dari Rp2,3 triliun di kuartal III/2020, menjadi Rp2,99 triliun di kuartal III/2021.

Meski demikian, emiten berkode saham ISSP ini masih mampu membukukan laba kotor sebesar Rp817,9 miliar, naik 116,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp377,4 miliar.

Dengan peningkatan penjualan dan laba bruto tersebut, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan naik dari Rp49,4 miliar di kuartal III/2020, menjadi Rp445,5 miliar di kuartal III/2021.

Adapun hingga September 2021 ini, jumlah aset perseroan tercatat meningkat menjadi Rp6,86 triliun, dari Rp6 triliun per Desember 2020.

Jumlah liabilitas perseroan tercatat meningkat dari Rp2,7 triliun di akhir 2020, menjadi Rp3 triliun di sembilan bulan 2021. Sementara, jumlah ekuitas perseroan naik menjadi Rp3,78 triliun di 30 September 2021, dari Rp3,33 triliun di 31 Desember 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper