Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Adaro, Indika, Northstar, hingga Luhut Ikut Bisnis PCR, Emang Untung?

PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) yang menyediakan tes RT-PCR sahamnya dipegang sejumlah korporasi besar seperti Adaro, Indika, Northstar, hingga TBS Energi.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Ketua Kadin Indonesia Arsyad Rasjid, bersama sejumlah stakholder lainnya mengunjungi London Stock Exchange, Jumat (29/10/2021). /twitter Anindya Bakie.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Ketua Kadin Indonesia Arsyad Rasjid, bersama sejumlah stakholder lainnya mengunjungi London Stock Exchange, Jumat (29/10/2021). /twitter Anindya Bakie.

Bisnis.com, JAKARTA – Nama Grup Indika, Adaro Energy, Northstar Group, termasuk Luhut Binsar Pandjaitan dikaitkan dengan bisnis Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction RT-PCR melalui PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dikabarkan memiliki saham di PT GSI. Namun menurut, Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi keterlibatan Luhut hanya sebatas aksi sosial dalam membantu penanganan pandemi Covid-19.

“Terkait GSI, jadi pada waktu itu, Pak Luhut diajak oleh teman-teman dari Grup Indika, Adaro, Northstar, yang memiliki inisiatif untuk membantu menyediakan tes Covid-19 dengan kapasitas tes yang besar,” katanya, Senin (1/11/2021).

Jodi juga menyebutkan bahwa terdapat 9 pemegang saham di PT GSI dimana yayasan dari Indika dan Adaro adalah pemegang saham mayoritasnya.

PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) merupakan perusahaan pertambangan batu bara yang berbasis di Indonesia. Perusahaan ini dipimpin oleh pengusaha batu bara Garibaldi Thohir, yang akrab dipanggil Boy Thohir. Boy merupakan kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Sementara, Grup Indika, PT Indika Energy Tbk. (INDY) merupakan perusahaan batu bara dan energi milik keluarga Sudwikatmono, yang dikepalai oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid.

Northstar Group merupakan perusahaan yang bergerak bidang private equity dan venture capital yang berkantor pusat di Singapura. Di balik nama besar Northstar Group, ada sosok Patrick Walujo dan Glenn Sugita.

Lebih lanjut, Jodi memastikan dengan pemodal yang merupakan perusahaan-perusahaan besar bahwa pendirian PT GSI tidak berorientasi pada profit.

“Kalau dilihat grup-grup itu kan mereka grup besar yang bisnisnya sudah well established dan sangat kuat di bidang energi, jadi GSI ini tujuannya bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham,” katanya.

Dengan fakta tersebut, Jodi memastikan keterlibatan perusahaan Menko Luhut yakni PT Toba Sejahtera Tbk.  (TOBA)di PT GSI murni bersifat sosial yakni membantu penanganan pandemi pada masa-masa awal. TOBA, yang telah bersalin nama menjadi PT TBS Energi Utama Tbk., merupakan salah satu korporasi energi yang melantai di Bursa Efek Indonesia.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga angkat suara perihal kabar yang menyebut Erick Thohir terlibat bisnis tes polymerase chain reaction (RT-PCR).

Dia membantah Erick terlibat dalam bisnis tes RT-PCR, dan menyebut isu tersebut sangat tendensius. Alasannya, PT GSI hanya mengambil 2,5 persen total pasar tes PCR.

“Isunya sangat tendensius. Bisa kita lihat dari data, sampai kemarin  tes PCR itu mencapai 28,4 juta di seluruh Indonesia. Sementara, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) yang dikaitkan dengan Pak Erick itu, tes PCR yang dilakukan sebanyak 700 ribu. Jadi, bisa dikatakan hanya 2,5 persen dari total tes PCR yang sudah dilakukan di Indonesia. Hanya 2,5 persen jadi 97,5 persen lainnya dilakukan pihak lain,” ujar Arya kepada awak media, Selasa (2/11/2021).

Kemudian, dia mengakui di GSI ada yang Yayasan Adaro sebagai pemegang saham sebanyak 6 persen. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Yayasan Adaro sangat minim berperan dalam tes RT-PCR. Namun, Erick Thohir setelah menjabat menteri BUMN tidak lagi aktif dalam bisnis dan yayasan tersebut.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yuliana Hema
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper