Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lippo Cikarang (LPCK) Raup Marketing Sales Rp568 Miliar per September 2021

LPCK melihat pertumbuhan permintaan lahan industri menunjukkan geliat investasi yang meningkat di tengah pemulihan pandemi Covid-19.
CEO Lippo Karawaci John Riady saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (19/3/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
CEO Lippo Karawaci John Riady saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (19/3/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Lippo Cikarang Tbk. membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales sekitar Rp568 miliar per September 2021.

Realisasi marketing sales itu terdiri dari penjualan lahan industri senilai Rp316 miliar atau tumbuh 18 persen secara tahunan. Sedangkan sisanya Rp252 miliar berasal dari penjualan properti komersial seperti ruko dan kavling atau mengalami kenaikan 21 kali lipat dari periode yang sama tahun lalu.

Manajemen Lippo Cikarang mengatakan pertumbuhan permintaan lahan industri menunjukkan geliat investasi yang meningkat di tengah pemulihan pandemi Covid-19.

"Pertumbuhan ekonomi digital memperluas kebutuhan pusat distribusi, pusat logistik, dan investasi lainnya. Hal ini telah mendorong permintaan properti lahan industri," tulis Manajemen Lippo Cikarang dalam siaran pers, Rabu (27/10/2021).

Kenaikan prapenjualan di emiten berkode saham LPCK itu juga mendorong kinerja induk usahanya yaitu PT Lippo Karawaci Tbk. Adapun, Lippo Karawaci menggenggam kepemilikan 84 persen saham di LPCK.

CEO Lippo Cikarang John Riady mengatakan industri properti terbagi ke sejumlah subsektor seperti perkantoran, apartemen, perumahan, mal, dan logistik pergudangan. Saat ini, John melihat dua sektor yang masih bertumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 adalah rumah tapak (landed house) dan logistik.

"Sub sektor properti logistik bertumbuh cukup baik di tengah pandemi, karena terdorong industri e-commerce,” ujar John.

Dia menunjukkan di kawasan industri Lippo Cikarang, sekitar 20 persen - 30 persen pembeli mengembangkan lahan untuk kebutuhan pergudangan. Selanjutnya properti logistik juga terdorong pertumbuhannya oleh kenaikan permintaan atas warehouse.

Sebelumnya, emiten dengan kode saham LPKR ini telah menaikkan target pendapatan prapenjualan menajdi Rp4,2 triliun untuk 2021. Hingga akhir kuartal III/2021, perseroan telah merealisasikan marketing sales senilai Rp3,9 triliun.

"LPKR masih melihat produk rumah tapak sebagai pendorong utama kinerja prapenjualan sampai dengan akhir tahun 2021. Prapenjualan LPKR juga ditopang oleh LPCK melalui penjualan tanah industri, komersil, dan proyek rumah tapak Waterfront Estates," tutup John.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper