Bisnis.com, JAKARTA – Minimnya sentimen negatif, termasuk tantangan tapering the Fed yang sudah diperhitungkan investor, diperkirakan akan membuat indeks harga saham gabungan terus melanjutkan penguatan hingga pengujung tahun. Dampaknya, Reksa dana saham bisa terus mendulang return.
Kabar tentang peluang instrumen investasi reksa dana saham menjadi salah satu berita pilihan editor Bisnisindonesia.id. Beragam kabar ekonomi dan bisnis lainnya yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji di meja redaksi Bisnisindonesia.id.
Berikut ini intisari setiap berita pilihan:
Pembukaan pariwisata di Bali membuat pengembang kembali memacu pembangunan hotel di Pulau Dewata.
Colliers International Indonesia menyebutkan hotel bintang 5 Andaz Bali Hotel di Danau Tamblingan, Sanur, dan hotel bintang 4 Yello Hotel Kuta Beach di Kuta sudah meramaikan pasar subsektor perhotelan di Bali. Keduanya masing-masing memiliki 145 dan 143 kamar. Colliers juga mencatat sedikitnya tiga hotel bintang 5 sedang dalam proses konstruksi.
Menurut konsultan bisnis properti itu, penambahan pasokan memang masih relatif terbatas karena kondisi yang belum stabil. Namun, okupansi akan meningkat seiring dengan relaksasi mobilitas serta pembukaan kegiatan pariwisata yang sudah dimulai bertahap.
Colliers menilai sekarang merupakan waktu yang tepat bagi developer atau investor untuk menanamkan modal di industri perhotelan. Investor dapat mulai mengatur dan mempersiapkan investasi saat pasar secara bertahap menjalani pematangan.
Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus melesat hingga mendekati level tertinggi sepanjang sejarah menjadi kabar baik bagi prospek kinerja reksa dana saham, terutama yang mengacu pada indeks-indeks berisi saham big caps.
Manajer investasi menyampaikan kinerja IHSG akan berada dalam tren positif pada kuartal ini meneruskan kinerja positif dalam beberapa waktu belakangan ini. Sentimen global yang positif berasal dari lebih banyaknya penjelasan dari the Fed mengenai tapering off sehingga para investor lebih tenang untuk berinvestasi, khususnya untuk investor asing.
Saat ini valuasi saham tidak mahal dan juga tengah terjadi pemulihan perekonomian dan bisnis secara bertahap. Selain itu, nilai tukar rupiah juga mendukung tren positif penguatan IHSG dengan pergerakan yang relatif stabil.
Tren positif reksa dana saham juga akan membaik didorong oleh momentum window dressing.
Pasar sepeda motor di Indonesia terus menunjukkan pemulihan dari tekanan dampak pandemi Covid-19. Industri meyakini target penjualan tahun ini diyakini mencapai target yang ditetapkan.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor pada tahun lalu terjerembab ke angka 3,66 juta unit. Dibandingkan dengan capaian pada 2019 sebanyak 6,48 juta unit, performa penjualan sepeda motor tahun lalu turun 43,57%.
Pada tahun ini, AISI menargetkan penjualan 4,3 juta hingga 4,6 juta unit atau meningkat 17%-26% dibandingkan dengan capaian pada tahun lalu.
Sekretaris Jenderal AISI Hari Budianto optimistis penjualan sepeda motor tahun ini dapat melebihi target, seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat. Sepanjang 9 bulan pertama 2021, penjualan sepeda motor nasional rata-rata saat ini telah mencapai 417.000 unit per bulan.
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Prospek kinerja saham-saham BUMN masih cukup menjanjikan hingga akhir tahun ini, seiring dengan laju pertumbuhannya yang mulai meningkat pesat akhir-akhir ini setelah sebelumnya cenderung tertinggal dibanding saham-saham lainnya.
Sejauh ini, kinerja indeks IDX BUMN20 ini masih melempem dibandingkan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG). Sepanjang tahun berjalan hingga hari ini, Senin (18/10), IHSG sudah tumbuh sebesar 11,37% year-to-date (YtD), sedangkan IDX BUMN20 hanya naik 0,02% YtD.
Namun, sebenarnya kinerja IDX BUMN20 sudah dalam tren bullish yang luar biasa setelah rebound mulai dari akhir bulan September. Sepanjang Juli-September 2021, IDX BUMN20 telah menyentuh level 395 atau naik hampir 20%. Bahkan, IHSG sendiri yang memiliki pola kenaikan yang sama dengan IDX BUMN20 dalam periode yang sama hanya naik sekitar 10%.
Saham-saham BUMN yang menyumbang pertumbuhan itu khususnya dari sektor komoditas yang diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas dunia seperti PTBA, ELSA, PGAS dan TINS.
Asosiasi Semen Indonesia mengkhawatirkan kenaikan harga batu bara di dalam negeri dapat membuat biaya konstruksi perumahan rakyat maupun infrastruktur naik. Batu bara selama ini berkontribusi sekitar 30%—35% dari biaya produksi semen.
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyarankan agar pemerintah segera mengintervensi kenaikan harga batu bara bagi industri semen nasional. Salah satu intervensi yang diharapkan adalah relaksasi pedoman harga batu bara bagi industri semen.
Industri semen merupakan salah satu dari sepuluh industri yang masuk dalam daftar kewajiban pasar domestik industri batu bara nasional. ASI mencatat saat ini harga batu bara yang diterima mayoritas pabrikan semen naik hingga 100%.
Harga batu bara acuan (HBA) yang ditentukan pemerintah tercatat melonjak menjadi US$150,03 per ton per September 2021. Angka itu naik US$19,04 per ton dibandingkan dengan Agustus, yakni US$130,99 per ton. Alhasil, Widodo menilai kondisi produksi industri semen nasional belum dapat kembali ke posisi prapandemi.
Selamat membaca!