Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara melanjutkan penurunan pada perdagangan kemarin (18/10/2021). Analis merekomendasikan sell saham emiten terkait pada perdagangan hari ini.
Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyebutkan harga batu bara kembali mengalami penurunan sebesar 2,63 persen sehingga selama 4 hari berturut-turut harga batu bara turun sebesar 9,93 persen.
“Hal ini seiring Pemerintah China memprakarsai sejumlah langkah untuk meningkatkan pasokan batu bara dalam beberapa bulan terakhir sehingga tidak berlebihan jika investor perlu waspada akan terjadi aksi profit taking atas saham berbasis batu bara ke depannya,” katanya pada riset harian, Selasa (19/10/2021).
Selain perlu mewaspadai kelanjutan penurunan harga batu bara, dampak kenaikan yield obligasi AS tertinggi sejak Juni 2021, dan yield berpotensi terus mengalami kenaikan sebagai antisipasi akan terjadinya tapering off dan kenaikan suku bunga The Fed sebagai antisipasi tingginya tingkat inflasi AS, kembali merontokan harga emas.
“Dan bukan mustahil kejatuhan akan berlanjut kedepannya menjadi alasan tepat investor perlu terus mencermati potensi kejatuhan harga saham berbasis emas,” ujarnya.
Hari ini, Analis MNC Sekuritas merekomendasikan saham ITMG, ADRO, PTBA, HRUM, BUMI, MDKA, dan ANTM untuk dijual.
Baca Juga
Pada perdagangan terakhir, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) turun 325 poin atau 1,25 persen ke 25.675. Kemudian, saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) naik 15 poin atau 0,81 persen ke 1.875.
Selanjutnya, saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) juga masih mencatatkan kenaikan 30 poin atau 1,06 persen ke 2.860. Kemudian, saham PT Harum Energy Tbk. (HRUM) naik 225 poin atau 2,75 persen ke 8400.
Selanjutnya, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tercatat turun 1 poin atau 1,15 persen ke 86. Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) naik 70 poin atau 2,15 persen ke 3.320. Adapun, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga naik 40 poin atau 1,62 persen ke 2.510.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.