Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkap jika salah satu cucu usaha akan menawarkan saham umum perdana akhir tahun ini.
Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN, mengungkapkan bahwa PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) berencana mengadakan initial public offering (IPO) pada akhir 2021.
Dia optimistis IPO anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) itu akan sukses. Pasalnya perseroan memiliki fundamental yang kuat di sektor industri menara telekomunikasi.
Selain itu, dia berpendapat secara fundamental memiliki layanan yang tidak dimiliki oleh perusahaan sejenis di sektor bisnis menara telekomunikasi. “Mitratel memiliki strategi pertumbuhan jangka panjang, dengan masuk ke digital infrastruktur jaringan 5G yang sedang berkembang. Rencananya, Mitratel juga akan ekspansi di kawasan Asia Tenggara ataupun Asia Pasifik,” katanya dalam keterangan resmi Rabu (6/10/2021).
Mitratel, lanjutnya, telah memiliki 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, perseroan juga didukung dengan jaringan kabel serat optik.
“Mitratel didukung oleh fiber optik, sehingga tower-tower yang dimiliki punya power yang kuat, bukan sekadar radio. Dan ini merupakan kelebihan yang dimiliki Mitratel. Dari tower memang bisa diimbangi oleh perusahaan yang lain, tapi dari sisi fiber optik, Mitratel ini powerful," tambah Arya.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan total calon emiten yang tengah mengantre ada 24 perusahaan. Adapun, dua diantaranya merupakan anak perusahaan BUMN.
Dia menambahkan mayoritas calon emiten merupakan perusahaan dengan aset berskala berskala besar. Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline saham merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 maka ada 14 perusahaan aset skala besar dengan nilai di atas Rp250 miliar.
Lalu, dua perusahaan aset skala kecil dengan nilai di bawah Rp50 miliar serta delapan perusahaan aset skala menengah dengan nilai antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.