Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) telah mengambil alih 10.050 menara telekomunikasi dengan perusahaan afiliasinya.
Entitas usaha yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) membeli menara sebanyak 6.050 unit dari Telkomsel pada 14 Oktober 2020. Selanjutnya, Mitratel kembali mengakuisisi menara Telkomsel sejumlah 4.000 unit pada 31 Agustus 2021.
"Tujuan pengalihan menara telekomunikasi ini bagi Mitratel adalah untuk memperkuat fundamental bisnis dan menciptakan nilai tambah, sekaligus membantu Mitratel merealisasikan strategi jangka panjangnya," tulis manajemen dalam keterangannya di laman Bursa Efek Indonesia, Selasa (21/9/2021)
Manajemen TLKM menyatakan transaksi tersebut akan menguntungkan bagi unit bisnis seluler. Sebab, Telkomsel dapat lebih fokus pada bisnis utamanya sebagai perusahaan telekomunikasi digital dengan membangun ekosistem digital dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
Meski masih dalam satu ekosistem, faktanya Mitratel membeli menara lebih mahal dari hasil penilaian. Hal itu terungkap dari pertanyaan manajemen bahwa Mitratel sebagai pembeli dalam transaksi ini berpendapat bahwa nilai 4,93 persen di atas penilaian KJPP masih memberikan keuntungan.
Sesuai dengan POJK No. 35/POJK.04/2020 tentang Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar Modal, nilai transaksi masih dapat dianggap wajar apabila masih dalam rentang kurang lebih 7,5 persen dari hasil penilaian KJPP.
Baca Juga
"Hal ini merupakan pendapat yang diambil setelah adanya analis strategis dan bisnis yang terjustifikasi oleh Mitratel," tulis manajemen.
Selain itu, Mitratel juga harus mengeluarkan dana tambahan sebesar Rp386,40 miliar untuk membayar uang muka sewa lahan pihak ketiga. Manajemen TLKM menyebutkan uang muka sewa lahan pihak ketiga merupakan penggantian nilai buku atas sewa lahan pihak ketiga yang telah dibayar Telkomsel. Hal ini bersifat umum dalam transaksi sale and lease back menara telekomunikasi.
Sebagai informasi, pada semester pertama tahun 2021 Telkomsel dan Mitratel membukukan pendapatan masing-masing sebesar Rp43,2 triliun dan Rp3,2 triliun.
"Di masa mendatang kami berharap baik Telkomsel maupun Mitratel dapat tumbuh seiring atau lebih tinggi dari pertumbuhan industrinya," pungkas manajemen.