Bisnis.com, JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menawarkan penghematan biaya logistik di kawasan ekonomi khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur dalam strategi pengembangan kawasan tersebut.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo Suresh Vembu mengungkapkan sebagai negara maritim dan juga negara kedua dengan garis pantai terpanjang di dunia, membuat biaya logistik di tanah air tinggi.
Suresh mengungkapkan, berdasarkan data Frost and Sullivian 2019, biaya logistik di Indonesia berkontribusi 24 persen dari produk domestik bruto (PDB/GDP) Indonesia.
Sementara ungkap Suresh jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia, seperti Jepang, Malaysia atau pun Thailand, biaya logistiknya hanya berkontribusi 9 persen hingga 10 persen dari GDP masing-masing negara tersebut.
Oleh karena itu, untuk menekan biaya logistik tersebut, proyek JIIPE yang merupakan kerjasama antara AKR Corporindo dan Pelabuhan Indonesia III tersebut menawarkan beberapa strategi diantaranya menyediakan pelabuhan yang dapat melayani kapal berukuran besar hingga 100.000 DWT (dead weight tonnage).
“Kenapa kita bikin kawasan logistik termasuk pelabuhan, itu juga adalah untuk mengurangi logistic cost,” ungkap Suresh.
Baca Juga
Pelabuhan yang telah mulai beroperasi dari tahun 2016 lalu itu, berkedalaman -16 meter di bawah permukaan laut, sehingga kapal besar dengan kapasitas 100.000 DWT tersebut bisa langsung berlabuh yang membuat biaya logistik berkurang.
Dengan fasilitas tersebut, Suresh optimis bahwa pelabuhan ini bisa menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia. Pelabuhan ini memiliki luas 400 hektar (ha) dan hingga saat ini ungkap Suresh sudah direklamasi sebanyak 112 ha dengan kapal berkapasitas 60.000 DWT yang telah bisa berlabuh.
Suresh mengungkapkan, untuk tahun ini AKRA telah memperpanjang pelabuhan agar kapal-kapal dengan kapasitas lebih besar bisa berlabuh dengan panjang dermaga mencapai 6.200 meter.
Saat ini, dia mengungkapkan pelabuhan JIIPE telah hampir 1,5 juta metrik ton sudah bongkar di pelabuhan dan dengan pelebaran dan ekspansi kapasitasnya diperkirakan akan mencapai 5 juta metrik ton.
Selain itu sebagai salah satu strategi untuk menekan biaya logistik di Indonesia, Suresh menyebutkan bahwa JIIPE sendiri menurutnya berlokasi strategis di mulut Selat Madura dan juga menawarkan tiga mode konektivitas laut dan darat.