Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah akan merilis Surat Berharga Negara (SBN) Ritel kelimanya pada tahun ini di awal Oktober mendatang. Kali ini, pemerintah akan menawarkan Obligasi Ritel (ORI) seri ORI020.
Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan pihaknya akan mulai menawarkan ORI020 pada 4 Oktober mendatang.
“Masa penawaran ORI020 akan dimulai tanggal 4 sampai 21 Oktober 2021,” katanya saat dihubungi Bisnis pada Senin (27/9/2021).
Berdasarkan data dari DJPPR Kementerian Keuangan, hingga akhir September 2021 pemerintah telah menerbitkan 4 SBN ritel terdiri atas 1 savings bonds ritel (seri SBR010), 2 sukuk ritel (seri ST014 dan ST015), dan 1 obligasi negara ritel (seri ORI019).
Seri ORI019 yang ditawarkan dengan kupon 5,7 persen pada awal tahun ini menghimpun penjualan sebesar Rp26 triliun. Selanjutnya, SR014 dengan kupon 5,47 persen berhasil mengumpulkan penawaran sebanyak Rp16,70 triliun.
Sementara itu, Seri SBR010 memiliki kupon 5,10 yang bersifat floating with floor, artinya besaran kupon SBR akan disesuaikan dengan perubahan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) sebagai acuan. Obligasi ritel yang ditawarkan pada bulan Juni tersebut mengumpulkan penjualan sebanyak Rp7,5 triliun.
Baca Juga
Terakhir, SR015 yang masa penawarannya ditutup pada pertengahan September kemarin berhasil menembus rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah penerbitan SBN ritel secara daring. Seri yang ditawarkan dengan kupon 5,10 persen tersebut diserbu oleh para investor ritel dan membukukan angka penjualan Rp27 triliun.
Sebelumnya, Senior Economist Samuel Sekuritas, Fikri C Permana, mengatakan minat investor terhadap ORI020 masih akan tinggi. Hal ini seiring dengan melimpahnya likuiditas investor ritel yang terlihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di sekitar 10 persen secara year on year.
“Jumlah tabungan yang diatas Rp2 miliar juga sedang bagus pertumbuhannya selama setahun terakhir. Sepertinya investor ritel masih terus mencari instrumen dengan return yang optimal dan ORI020 dapat menjadi salah satu opsi,” jelasnya saat dihubungi pada Senin (27/9/2021).
Fikri melanjutkan, tingkat return yang didapatkan investor dari ORI020 akan lebih menarik dibandingkan dengan instrumen sejenis seperti deposito. Hal ini ditopang oleh penurunan pajak penghasilan (PPh) untuk bunga obligasi bagi investor dalam negeri yang baru diberlakukan.
Ia menjelaskan, investasi pada deposito memiliki imbal hasil sekitar 3,5 persen dan pajak yang sebesar 25 persen. Sementara itu, keuntungan investasi pada ORI020 hanya akan dipotong pajak sebesar 10 persen.
Menurutnya, imbal hasil yang ditawarkan ORI020 tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan penjualan SR015 kemarin. Ia memprediksi, kupon pada ORI020 akan berada di rentang 5 persen hingga 5,1 persen.
Penjualan SBN Ritel 2020 - 2021 (Sumber: DJPPR, diolah)