Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah konstituen indeks terlikuid LQ45 diberi rekomendasi overweight jelang akhir tahun ini oleh perusahaan broker asal AS, J.P. Morgan.
Berdasarkan data Bloomberg, kinerja indeks LQ45 kembali tumbuh secara bulanan sebesar 5,28 persen pada Agustus 2021. Kenaikan ini merupakan yang kedua kali sejak Februari 2021, saat indeks LQ45 naik 3,59 persen.
Dalam laporan Asia Pacific Equity Research, Tim Riset J.P. Morgan yang termasuk Head of Indonesia Research & Strategy J.P. Morgan Sekuritas Indonesia Henry Wibowo memaparkan saat ini, topik hangat yang dibicarakan pelaku pasar Indonesia antara lain teknologi, bank digital, baterai listrik, dan lainnya.
“Secara umum, perusahaan menunjukkan optimisme jelang kuartal IV/2021 seiring dengan pembukaan kembali perekonomian [sekolah, bioskop, dan mal sekarang dibuka] dengan Jakarta menggenjot tingkat vaksinasi untuk mencapai herd immunity,” tulis J.P. Morgan, dikutip Minggu (26/9/2021).
Adapun, pemulihan ekonomi yang diantisipasi tahun ini mendapat tantangan dari PPKM Darurat pada Juli - Agustus 2021 yang dikhawatirkan bakal memukul kinerja emiten pada kuartal III/2021.
Kendati demikian, J.P. Morgan masih mempertahankan target IHSG di level 6.800 jelang akhir tahun dan memberi rekomendasi overweight untuk sejumlah saham-saham di lantai bursa.
Dari sektor teknologi, J.P. Morgan menunjukkan pendatang baru di indeks LQ45 yaitu saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menarik karena memiliki kesempatan penguatan bisnis pada masa depan. Tanpa memberikan rekomendasi terhadap saham BUKA, J.P. Morgan mengantisipasi BUKA bakal menyerap dana emisi penawaran umum perdana saham (IPO) baru-baru ini, senilai Rp21,09 triliun.
Selanjutnya, antisipasi ekspansi juga datang dari PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang akan masuk ke ekosistem GoTo, walaupun J.P. Morgan juga belum memberi rekomendasi untuk saham ARTO.
Sementara itu, J.P. Morgan memberikan rekomendasi overweight untuk saham perbankan pelat merah seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). Keduanya diperkirakan mampu membukukan pertumbuhan kredit sebesar 5 persen - 10 persen tahun ini, dengan biaya kredit yang lebih baik.
Pada saat bersamaan, baik BMRI maupun BBNI juga melanjutkan pengembangan inisiasi bank digitalnya seperti Livin 2.0 untuk Mandiri serta kolaborasi Palylater dengan Traveloka dan Shopee untuk BBNI.
Dari emiten tambang, J.P. Morgan memperkirakan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) akan diuntungkan oleh pengembangan pabrik baterai listrik di Indonesia.
Adapun saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. juga direkomendasikan beli setelah mendengar perseroan bakal melakukan diskusi mengenai inflasi biaya produksi dan mengambil posisi wait and see sebelum menaikkan harga jual.
Sementara itu, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) diberi rating overweight menyusul kemungkinan perseroan untuk menaikkan harga jual dalam rangka menyeimbangkan kenaikan harga batu bara. Selain itu, kerja sama yang dijalin dengan Taiheiyo Cement Corp. dengan anak usaha SMGR yaitu PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB), juga membuka pintu ekspor yang lebih luas untuk produk Semen Indonesia.
Indeks LQ45 Memanas, J.P. Morgan Rekomendasikan Saham Berikut
Kinerja indeks LQ45 kembali tumbuh secara bulanan sebesar 5,28 persen pada Agustus 2021. Kenaikan ini merupakan yang kedua kali sejak Februari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Annisa Margrit
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu
PT Timah TINS Yakin 2025 Harga Timah Makin Berkilau
5 jam yang lalu