Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup di Level 6.060, Asing Lepas BBRI BBCA, Borong TLKM BUKA

Investor asing paling banyak melakukan aksi jual terhadap saham BBRI dan BBCA hari ini.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,26 persen pada hari Selasa (21/9/2021) setelah berhasil rebound dari posisi terendah 5.996. Investor asing cenderung melego saham bank jumbo.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 6.060,76 terkoreksi 15,55 poin atau 0,26 persen. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran terendah 5.996 sampai dengan level tertinggi 6.068.

Jelang penutupan, tercatat total transaksi mencapai Rp10,66 triliun, dengan nilai jual bersih atau net sell investor asing sebesar Rp237,1 miliar.

Melalui seluruh konstituen sebanyak 229 saham ditutup menguat, 286 saham terkoreksi, sedangkan 146 saham terpantau stagnan pada akhir perdagangan hari ini.

Tercatat, investor asing paling banyak melakukan aksi jual untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dengan net sell sebesar Rp218 miliar. Saham BBRI pun terpantau turun 0,56 persen atau 20 poin ke level Rp3.570.

Selanjutnya asing juga menjual saham PT Bank BCA Tbk. (BBCA) sebesar Rp70,6 miliar. Saham BBCA di akhir perdagangan pun turun 1,44 persen atau 25 poin ke level Rp32.450.

Di sisi lain, investor asing masuk ke saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan net buy Rp45 miliar, dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) Rp36,8 miliar. Saham TLKM naik 0,28 persen, dan BUKA naik 0,59 persen.

Dengan demikian, IHSG melanjutkan tren penurunan selama dua hari perdagangan setelah kemarin lesu 0,93 persen atau 56,93 poin menjadi 6.076,31.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan IHSG berpotensi bearish hingga akhir pekan. Menurutnya IHSG akan bergerak di rentang 6.000 sampai dengan 6.130 pada pekan ini.

“Kita akan menghadapi fase taper tantrum yang telah dinantikan cukup lama,” katanya kepada Bisnis ke Senin (20/9/2021).

Maximilianus mengatakan bank Korea Selatan telah lebih dulu menaikkan suku bunga sebelum FOMC Meeting digelar. Dia mengatakan hal itu akan diikuti oleh Selandia Baru dan Australia.

Menurutnya itu adalah langkah antisipatif sebelum taper tantrum terjadi. Dia memperkirakan 55 persen akan terjadi pada akhir 2021 atau awal 2022.

Adapun masa taper tantrum dia perkirakan antara 6 hingga 9 bulan. “Memang taper tantrum mungkin tidak terlalu berpengaruh bagi ekonomi Indonesia karena kita sudah belajar. Tapi market kuat nggak? Secara volatilitas pasti akan ada dampak sementara tidak selama 2013,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper