Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka ke zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (15/9/2021). Investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih atau net foreign buy terutama untuk saham BUMN BMRI, TLKM, dan BBRI.
Pada masa pra pembukaan, IHSG turun 0,08 persen atau 5,18 poin ke level 6123,91. Dari konstituen LQ45, sebanyak 4 saham menguat, 19 saham melemah, dan 22 saham lainnya stagnan.
IHSG pada pukul 09.01 WIB turun 0,08 persen atau 5,04 poin ke level 6.124,05, setelah dibuka koreksi di level 6.123,91.
Sebanyak 147 saham menguat, 90 saham merah, 245 saham stagnan dengan kapitalisasi pasar turun menjadi Rp7498,69 triliun.
Kendati turun, investor asing tetap mencatatkan aksi beli bersih alias net foreign net buy sebesar Rp18,56 miliar. Aksi beli bersih terutama terhadap saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar Rp9,2 miliar yang membuat sahamnya naik 75 poin atau 1,23 persen ke level Rp6.175.
Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT XL Axiata Tbk. (EXCL) juga diburu asing dengan net buy masing-masing Rp5,2 miliar, Rp1,9 miliar dan Rp1,8 miliar.
Baca Juga
Di sisi lain, investor asing menjual saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dengan net sell Rp387,5 juta. Di belakangnya, aksi jual juga terjadi pada saham emiten ritel, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) sebesar Rp284,4 juta.
Saham emiten andalan Ust. Yusuf Mansur, PT Repower Asia Indonesia Tbk. (REAL) mengalami penguatan tertinggi naik 7 poin atau 6,31 persen ke level 118. Selanjutnya, ada saham PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk. (WEHA) yang naik 5,56 persen.
Saham yang melemah dipimpin PT Idea Indonesia Akademi Tbk. (IDEA) yang turun 9,42 persen atau 13 poin ke level 125. Selain itu, ada emiten bank digital PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) dan PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) yang melemah 3,23 persen dan 2 persen.
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat menuturkan secara teknikal optimisme penguatan IHSG terlihat dengan konfirmasi breakout Moving Average 20 hari dan 50 hari.
"Momentum pergerakan bullish pada indikator stochastic dan RSI mendorong laju pergerakan kembali pada trend positif. Arah pergerakan selanjutnya IHSG akan menguji resistance fractal 6150," jelasnya, Rabu (15/9/2021).
Dengan demikian, secara teknikal IHSG berpotensi menguat dengan support resistance 6098-6153.
Di sisi lain, bursa saham Asia berpotensi tertekan pada perdagangan hari rabu setelah mayoritas indeks saham di Wallstreet tergelincir semalam di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang melambat dari laporan inflasi AS di bawah ekspektasi.
Inflasi AS yang rilis di bawah ekspektasi pada bulan Agustus menambah ketidakpastian langkah the Fed dalam pemangkasan stimulus dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil atau justru menjadi penghambat.
Dari Asia investor sedang menunggu data ekonomi yang kemungkinan akan menunjukkan tekanan akibat wabah Covid-19 dan investor juga memantau pembatasan peraturan Beijing dan kesengsaraan utang pengembang China Evergrande Group yang sebelumnya menjadi faktor utama pelemahan indeks acuan disana, sehingga menjadi katalis negatif bagi IHSG.