Bisnis.com, JAKARTA – Sepanjang paruh pertama 2021, emiten tambang nikel PT Vale Indonesia Tbk. telah berhasil menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$71 juta.
Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto menyebutkan, tahun ini target capex perseroan berada di kisaran US$130 juta.
“Semester pertama baru US$71 juta, alokasi kebanyakan untuk persiapan rebuild furnace 4, peremajaan alat, dan main development. Itu 3 pos utama yang menyerap capex,” ujarnya, pada konferensi pers, Rabu (8/9/2021).
Terkait perkembangan pembangunan kembali Furnace 4, Bernardus menyebutkan akan dimulai pada November dan akan memakan waktu selama 58-59 pekan sampai dengan 2022.
Lantaran baru akan selesai tahun depan, INCO mempertahankan target produksinya tahun ini di 64.000 ton.
“Semester pertama memang 2 persen ketinggalan. Tapi sampai akhir tahun kami masih bisa mencapai target yang ditetapkan. Bahkan mungkin Agustus ini sudah mengarah pada target yang direncanakan,” kata Bernardus.
Baca Juga
Hal ini sejalan dengan proyeksi harga nikel 2021, yang jika melihat London Metal Exchange (LME) sedang di titik terendah dalam 2 tahun terakhir.
“Market sangat tight, itu mendukung harga yang relatif tinggi. Kami berharap harga sampai akhir 2021 tetap berada di range saat ini. Bahkan di Agustus menyentuh 19.200. kami mengharapkan harga tetap di level tinggi,” imbuh Bernardus.