Bisnis.com, JAKARTA – Prospek cerah diperkirakan masih meliputi nikel setidaknya hingga tahun depan. Hal itu tak lepas dari meningkatnya permintaan global sehingga berdampak pada harga komoditas tersebut.
Equity Analyst Samuel Sekuritas Dessy Lapagu mengatakan jika suplai menurun di tengah permintaan yang bertumbuh, maka kemungkinan besar harga nikel masih berada di level uptrend. Harga nikel ditargetkan menembus US$18.200-US$18.800/ ton tahun ini, yang salah satunya didukung oleh sentimen kenaikana permintaan untuk baterai kendaraan listrik.