Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reksa Dana Saham Masih Berpotensi Cuan hingga Akhir 2021, Ini Alasannya

Setidaknya reksa dana saham bisa memperkecil kerugiannya pada tahun ini atau bahkan positif meskipun tidak tinggi.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Reksa dana saham masih berpotensi mencatatkan kinerja positif pada 2021 seiring dengan mulai menurunnya angka penambahan kasus harian virus corona di Indonesia.

Berdasarkan riset dari Infovesta Utama yang dikutip pada Selasa (7/9/2021), pada penutupan periode 27 Agustus - 3 September 2021, reksa dana saham membukukan kinerja terbaik dengan return 1,93 persen.

“Penguatan tersebut sejalan dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,42 persen,” demikian kutipan laporan tersebut.

Kendati demikian, sepanjang tahun ini, reksa dana saham masih menjadi instrumen dengan koreksi terdalam, yakni -3,52 persen. Sementara itu, reksa dana pasar uang mencatatkan kinerja terbaik dengan return 2,36 persen sepanjang tahun berjalan atau year to date (ytd).

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana memaparkan, perbaikan kinerja reksa dana saham pada pekan lalu terjadi seiring dengan kondisi pandemi virus corona di Indonesia yang mulai membaik. Hal tersebut terlihat dari mulai menurunnya penambahan kasus positif harian selama beberapa pekan terakhir.

Sentimen tersebut berimbas pada mulai dilonggarkannya pembatasan mobilitas masyarakat. Hal ini membuat pelaku pasar optimistis dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan membuat IHSG menguat.

“Dengan menguatnya indeks acuan, maka reksa dana saham ikut terkerek oleh sentimen ini,” katanya saat dihubungi Bisnis pada Selasa (7/9/2021).

Wawan menuturkan, reksa dana saham masih berpotensi membaik dari sisi kinerja. Ia memaparkan, dengan asumsi proses vaksinasi menjangkau seluruh penduduk Indonesia, maka gelombang virus corona berikutnya tidak akan mengalami kenaikan yang signifikan.

Seiring dengan hal tersebut, Wawan memprediksi IHSG masih berpotensi naik ke kisaran 6.500 – 6.600 hingga akhir tahun ini. Beberapa sentimen lain yang dinanti pelaku pasar adalah penurunan suku bunga, dan isu tapering di AS.

“Setidaknya reksa dana saham bisa memperkecil kerugiannya pada tahun ini atau bahkan positif meskipun tidak tinggi,” kata Wawan.

Ia menambahkan reksa dana saham sangat ideal untuk investor dengan profil investasi jangka panjang diatas 5 tahun. Menurutnya, penurunan yang terjadi saat ini dapat dimanfaatkan investor untuk berinvestasi secara cost averaging yaitu menanbung setiap bulan.

“Jangan lupa melakukan diversifikasi pada jenis lain seperti pendapatan tetap dan pasar uang untuk menjaga likuiditas,” pungkasnya.

Kinerja Reksa Dana Ytd Hingga 3 September 2021

No

Indeks Reksa Dana

Kinerja Ytd s/d 3 September 2021

Kinerja 27 Agt – 3 Sept 2021

1

Indeks Reksa Dana Saham

-3,52%

1,93%

2

Indeks Reksa Dana Campuran

0,71%

1,40%

3

Indeks Reksa Dana Pendapatan tetap

1,74%

0,23%

4

Indeks Reksa Dana Pasar Uang

2,36%

0,05%

Sumber: Infovesta Utama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper