Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. mengatakan tren kunjungan ke properti investasi perseroan berupa pusat perbelanjaan mulai meningkat, terutama di pusat perbelanjaan dengan konsep ruang terbuka di BSD City.
Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan masa pandemi yang diikuti oleh kebijakan pembatasan aktivitas luar ruang telah membuat seluruh sektor bisnis tertekan. Inovasi pun menjadi penting agar masing-masing perusahaan dapat menjaga pemasukan.
“Memang benar untuk segmentasi kami di mal dan perkantoran itu sedikit menurun dibandingkan pendapatan sebelum pandemi,” kata Hermawan dalam paparan publik, Selasa (7/9/2021).
Kendati demikian, Hermawan menyampaikan porsi pendapatan berulang dari properti investasi hanya sebesar 20 persen terhadap total pendapatan emiten dengan kode saham BSDE tersebut.
Dengan begitu, penurunan pemasukan dari segmen recurring income tidak terlalu berdampak terhadap pendapatan total BSDE yang lebih ditopang oleh penjualan properti.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, BSDE membukukan kenaikan pendapatan 39,19 persen menjadi Rp3,25 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp2,33 triliun.
Baca Juga
Kenaikan itu didorong oleh pertumbuhan penjualan sebesar 47,18 persen secara tahunan menjadi Rp2,57 triliun. Di dalam segmen ini terdapat penjualan tanah dan bangunan serta penjualan tanah dan bangunan strata title.
Sedangkan pendapatan berulang yang terdiri dari sewa, hotel, arena rekreasi, dan pengelolaan gedung tumbuh lebih terbatas 17,42 persen menjadi Rp664,68 miliar dari sebelumnya Rp566,04 miliar. Adapun, pendapatan berulang ini berkontribusi sebesar 20,42 persen terhadap total pendapatan BSDE pada semester I/2021.
Ke depannya, Hermawan mengatakan perseroan akan terus menjaga level pemasukan pendapatan berulang untuk tetap stabil dan bahkan meningkat. Salah satunya dengan mengandalkan proyek terbaru perseroan di BSD CIty yaitu The Breeze BSD City yang merupakan pusat perbelanjaan dengan konsep terbuka (open space).
“Kami memiliki mal open space yang sekarang menjadi tren karena pengunjung agak ragu ke mal yang tertutup dan ber-AC. Kami di BSD City ada The Brizz, kawasan mal terbuka, itu malah okupansinya meningkat [sebelum PPKM dan setelah PPKM diperlonggar],” jelas Hermawan.
Sedangkan untuk perkantoran, BSDE memabngun kawasan green office park dan beberapa bangunan baru di BSD City. Hermawan mengatakan okupansi perkantoran kelolaan perseroan di sana cukup bagus dibandingkan dengan perkantoran milik BSDE di Jakarta.
“Tingkat ookupansi untuk di BSD City sekarang kurang lebih sekitar 70-75 persen secara rata-rata yang cukup bagus dalam masa pandemi ini,” tutur Hermawan.