Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen BUMN, PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) mencetak kenaikan produksi dan penjualan signifikan sepanjang semester I/2021. Perseroan mulai bangkit setelah pandemi Covid-19 seiring meningkatkan aktivitas konstruksi.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Semen Baturaja M. Jamil menjelaskan sepanjang semester I/2021, emiten berkode SMBR berhasil membukukan kinerja yang cemerlang dari sisi kinerja operasional.
"Perseroan berhasil membukukan pertumbuhan yang positif dari sisi volume produksi dan penjualan sehingga pendapatan SMBR naik signifikan dibandingkan dengan semester I/2020," jelasnya dalam paparan publik, Selasa (7/9/2021).
Kinerja operasional SMBR semester I/2021 menunjukan positif dan peningkatan signifikan, produksi semen tumbuh 16 persen dari 744.275 ton menjadi 861.334 ton secara tahunan (YoY).
Adapun, penjualan semen juga tumbuh 14 persen menjadi 850.484 ton pada semester pertama ini dibandingkan dengan 746.612 ton pada semester pertama 2020.
Penjualan semen masih didominasi dari penjualan semen kantong sebesar 91 persen sementara penjualan semen curah berkontribusi 9 persen.
Baca Juga
Dari sisi daerah, penjualan tertinggi tetap diperoleh dari wilayah Sumatera Selatan sebesar 470.477 ton dan Lampung sebanyak 285.598 ton. Adapun, pertumbuhan penjualan paling tinggi terjadi di wilayah pemasaran Kalimantan Barat yang naik 100 persen menjadi 1.500 ton dan Bengkulu yang naik 66 persen menjadi 30.327 ton.
Pendapatan SMBR juga meningkat 14 persen menjadi Rp763,63 miliar per 30 Juni 2021 dibandingkan dengan Rp671,82 miliar semester I/2020.
"Kami harapkan permintaan meningkat mengingat adanya sejumlah proyek strategis nasional di wilayah Sumatera bagian selatan ini yang menjadi pasar utama SMBR," urainya.
Dengan demikian, sepanjang paruh awal tahun ini, laba bersih SMBR berhasil berbalik laba menjadi Rp2,65 miliar dari posisi rugi Rp137,62 miliar di paruh awal tahun lalu.
EBITDA juga meningkat signifikan 227 persen menjadi Rp196,19 miliar dari Rp60 miliar. Peningkatan EBITDA juga diiringi peningkatan EBITDA margin menjadi 26 persen dari posisi hanya 9 persen secara tahunan.
"Pertumbuhan yang positif dari sisi volume penjualan dan pendapatan serta menurunnya beban pokok penjualan dan beban usaha, sehingga SMBR berhasil mencatatkan laba bersih dan EBITDA yang naik signifikan dibandingkan semester I/2020," katanya.
Posisi kas dan setara kas pun meningkat menjadi Rp446,37 miliar pada 6 bulan pertama 2021 naik 637 persen dari Rp70,08 miliar 6 bulan pertama 2020.
Adapun, total aset meningkat menjadi Rp5,75 triliun dengan total kewajiban juga meningkat menjadi Rp2,35 triliun. Sementara, total ekuitas tercatat turun tipis menjadi sebesar Rp3,4 triliun.
Hingga pukul 11.30 WIB, harga saham SMBR parkir di level Rp640, turun 30 poin atau 4,41 persen dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya. Kapitalisasinya mencapai Rp6,46 triliun.