Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) Bani Maulana Mulia menambah kepemilikan sahamnya di SMDR.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/9/2021), Bani diketahui menambah kepemilikan sejumlah 211.300 saham di SMDR atau 0,02 persen dari total saham SMDR.
Harga pembelian saham ini berada di rentang Rp630 hingga Rp650 per saham. Dengan demikian, nilai transaksi pembelian saham ini berkisar di Rp133,1 juta hingga Rp137,3 juta.
Dengan transaksi ini, Bani saat ini memiliki 4,46 juta saham SMDR atau setara dengan 0,18 persen kepemilikan. Sebelumnya, Bani memiliki 4,25 juta saham di SMDR.
Direktur Kepatuhan SMDR Farida Helianti Sastrosatomo dan Direktur Keuangan SMDR Ridwan Hamid dalam keterbukaan informasi BEI menjelaskan, transaksi pembelian saham oleh Bos SMDR ini berlangsung pada 30 Agustus 2021.
"Tujuan dari transaksi ini adalah untuk investasi," tulis mereka dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (6/9/2021).
Baca Juga
Adapun pada penutupan perdagangan sesi II, Senin (6/9/2021) saham SMDR tercatat turun 2,34 persen ke level Rp625 per saham. Saham SMDR diperdagangkan dalam rentang harga Rp620 hingga Rp690 per saham.
Saham SMDR memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp2,05 triliun, dengan PER 2,99 kali.
Sepanjang semester I/2021, Samudera Indonesia mencatatkan peningkatan pendapatan jasa 10,67 persen menjadi US$274 juta, naik dari US$247,6 juta secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Seiring dengan peningkatan pendapatan ini, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk SMDR melesat 379,99 persen menjadi US$23,63 juta, dari US$4,92 juta secara tahunan.
Di sisi lain, biaya jasa SMDR turun menjadi US$211,64 juta, dari US$214,39 juta. Dengan ini, laba bruto perseroan tercatat meningkat 87,76 persen menjadi US$62,43 juta, dari US$33,25 juta.
Adapun jumlah aset SMDR meningkat menjadi US$621,75 juta selama enam bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan US$574,14 juta di akhir 2020.
Sementara, jumlah liabilitas perseroan meningkat menjadi US$349,74 juta per 30 Juni 2021, dibandingkan dengan US$332,37 juta pada akhir tahun lalu. Begitu pula dengan jumlah ekuitas perseroan yang naik menjadi US$272 juta di akhir semester pertama 2021, dari US$241,7 juta pada 31 Desember 2020.