Bisnis.com, JAKARTA - Tekanan jual diperkirakan masih akan bercokol membayangi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan ini.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, pelemahan IHSG merujuk pada kombinasi sejumlah faktor. Pertama, jatuhnya Indeks Dow Jones Industrial Average di bursa Amerika Serikat pada akhir perdagangan Kamis (26/8/2021) waktu setempat
Lalu, pelaku pasar juga mengantisipasi hasil simposium tahunan Jackson Hole pada Jumat ini, mengenai apakah The Fed akan mengurangi pembelian obligasi sebesar US$10 miliar dari US$120 miliar di dalam paket stimulus yang selama ini dilakukan the Fed.
“Pelaku pasar juga mencermati perkembangan yang terjadi di Afganistan akibat satu ledakan yang terjadi di pintu masuk Kabul International Airport dan satu lagi dekat hotel di Kabul,” kata Edwin dalam risetnya, Jumat (27/8/2021).
Faktor lain yang berpotensi menjadi sentimen negatif yakni turunnya iShare MSCI Indonesia Investable Market Index Fund atau EIDO sebesar 1,72 persen serta turunnya beberapa harga komoditas di antaranya minyak melemah 0.85 persen dan Nikel turun 1,92 persen pada akhir perdagangan Kamis.
Edwin memprediksi IHSG akan bergerak dalam kisaran 6.018-6.110, sedangkan rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp14.335-Rp14.470 per dolar AS pada hari ini.
Baca Juga
Adapun, saham-saham yang menjadi rekomendasi antara lain ADRO, MAPI, KLBF, SSIA, PRDA, UNTR, PZZA, TKIM, PTBA, dan SILO.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.