Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Bisnis-27 melemah cukup dalam pada perdagangan hari kedua pekan ini, Selasa (24/8/2021). Saham ADRO diobral investor asing.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks Bisnis-27 turun 1,47 persen atau 6,84 poin ke level 458,7 dibandingkan dengan perdagangan kemarin di level 465,55.
Indeks hasil kerja sama Bisnis Indonesia dengan otoritas pasar modal ini sepanjang hari bergerak di rentang 466,84-457,8. Sebanyak 8 saham menghijau, dan 19 saham lainnya terkoreksi.
Top losers dalam indeks Bisnis-27 dipimpin oleh PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang melemah 4,18 persen atau 55 poin ke harga 1260. Disusul PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP) yang melemah 3,07 persen.
Sejumlah saham yang melemah lainnya diantaranya emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Sarana Menara Nusantara TBk. (TOWR) yang melemah masing-masing 2,82 persen, 2,51 persen, dan 1,86 persen.
Di sisi lain, penguatan dipimpin oleh emiten produsen kertas, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) yang menguat 8,27 persen atau 525 poin ke harga 6875. Selanjutnya, PT Sumber Alfaria Trijaya TBk. (AMRT) yang naik 7,92 persen.
Selanjutnya, ada saham emiten tambang PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), emiten unggas PT JAPFA Tbk. (JPFA), emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) yang menguat 3,69 persen, 3,17 persen, dan 2,74 persen.
Di lain pihak, indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir di zona merah setelah pada awal perdagangan sempat bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (24/8/2021). Investor asing mencatatkan aksi jual bersih atau net foreign sell.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup di level 6089,49 turun 0,33 persen dibandingkan dengan harga penutupan kemarin. Sepanjang hari, indeks bergerak fluktuatif dengan rentang 6138,49--6053,57.
Adapun, sebanyak 197 saham menghijau, 298 saham merah, dan 162 saham kuning dengan kapitalisasi pasar turun ke Rp7365,57 triliun.
Baca Juga
Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp25,15 miliar dengan aksi jual paling tinggi pada saham ADRO sebesar Rp70,8 miliar dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebesar Rp66,6 miliar.