Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat untuk perdagangan Selasa (24/8/2021), setelah selama dua hari terkerek 117,51 poin atau 1,95 persen.
“Penguatan IHSG didorong sentimen positif penguatan kembali indeks DJIA sebesar +0.61% seiring redanya issue mengenai tapering dan naiknya EIDO sebesar +1.48 persen,” tulis Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang dalam riset harian, Selasa (24/8/2021).
Selain itu reboundnya harga beberapa komoditas seperti minyak naik 2,50 persen, batu bara 1,56 persen, emas 1,40 persen, nikel 2,51 persen dan timah menguat 1,46 persen ditengah turunnya yield obligasi AS tenor 10 tahun sebesar 0,40 persen ke level 1,2550 persen.
Namun, di sisi lain ada yang bisa menjadi sentimen negatif di antaranya penebaran Covid-19 varian Delta dan lambannya laju vaksinasi membuat herd immunity atau kekebalan komunitas di Indonesia tak akan tercapai.
Selain itu, kenaikan target penerimaan pajak juga membayangi pasar pada 2022. Dalam RAPBN 2022, pemerintah menargetkan penerimaan PPN sebesar Rp552,3 triliun atau naik 10,1 persen dari perkiraan realisasi tahun 2021.
Menteri Keuangan menyebut penetapan target ini berdasarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2022 sekitar 5 - 5,5 persen dan inflasi 3 persen. Dengan demikian, secara alamiah, penerimaan PPN akan tumbuh 8 - 8,5 persen. Adapun, 1,6 - 2,1 persen sisanya berasal dari usaha ekstra pemerintah.
Baca Juga
“Di tengah perekonominan belum sepenuhnya stabil, melihat cukup agresive dan tingginya target penerimaan pajak yang ditetapkan pemerintah maka bersiap daya beli masa masyarakat, sektor konsumer dan retail akan tertekan ditahun 2022,” kata Edwin.
Untuk perdagangan Selasa (24/8/2021), MNC Sekuritas memprediksi IHSG bergerak di kisaran 6.072 – 6.164. Kemudian, rupiah diprediksi bergerak di Rp14.340 - Rp14.475 di hadapan dolar AS.
MNC Sekuritas juga merekomendasikan beli saham JPFA, PGAS, SMGR, SMRA, MTDL, ADRO, BBTN, WIKA, BSDE, SRTG, AKRA.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.