Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara melemah hari in, di tengah serangkaian upaya negara-negara besar untuk mengurangi emisi karbon menjelang konferensi perubahan iklim November mendatang.
Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (20/8/2021), harga batu bara Newcastle untuk kontrak Desember 2021 terpantau melemah 0,37 persen ke level US$147,50 per ton pada pukul 14.26 WIB.
Pada perdagangan sebelumnya, Kamis (19/8), harga batu bara melemah 32,6 persen atau 3,95 poin ke level US$148,05 per ton.
Pelemahan harga batu bara terjadi di tengah seruan sejumlah negara untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih. Terbaru, Inggris dan AS meningkatkan tekanan kepada Australia untuk meningkatkan target pengurangan emisi karbon menjelang konferensi tingkat tinggi di Glasglow.
“Negara-negara ekonomi utama berperan penting untuk mengurangi emisi global, dan saya mendesak Australia untuk meningkatkan komitmen besar dan berani menjelang COP26 pada bulan November mendatang," ungkap anggota parlemen Inggris dan presiden KTT Glasglow Alok Sharma, dikutip Bloomberg, Jumat (20/8/2021).mendatang, mengatakan pada hari Kamis.
Seruan tersebut datang ketika negara penghasil emisi per kapita terbesar ketiga di dunia tersebut tertinggal di belakang negara-negara maju lainnya dalam hal perubahan iklim. Australia membatalkan harga karbon pada tahun 2013, dan belum menetapkan target emisi nol bersih.
Baca Juga
“Penyelenggara KTT Glasgow bertekad akan memberikan kepada komunitas yang telah melihat dampak perubahan iklim dan telah melakukan paling sedikit untuk menyebabkan krisis,” kata Sharma.
Sementara itu, Pemerintahan Biden pada Kamis mengatakan akan melakukan tinjauan formal penjualan batu bara mempelajari dampaknya terhadap perubahan iklim dan nilai bagi wajib pajak AS.
Dilansir Reuters, langkah ini adalah yang terbaru dalam serangkaian upaya pemerintahan Joe Biden untuk mengatasi perubahan iklim dengan mengekang pengembangan bahan bakar fosil di lahan publik.