Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Lelang SUN Menurun, Kemenkeu: Investor Masih Wait and See

Lelang 7 seri SUN hari ini menghasilkan penawaran masuk sebesar Rp77,07 triliun. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan hasil lelang dua pekan lalu senilai Rp107,78 triliun.
ilustrasi investasi
ilustrasi investasi

Bisnis.com, JAKARTA – Investor domestik mendominasi lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Rabu (18/8/2021) seiring dengan sikap pasar yang masih wait and see.

Menurut data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, lelang 7 seri SUN hari ini menghasilkan penawaran masuk sebesar Rp77,07 triliun. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan hasil lelang dua pekan lalu senilai Rp107,78 triliun.

Direktur SUN DJPPR Deni Ridwan memaparkan, penawaran yang masuk pada lelang hari ini masih cukup solid di atas target indikatif yang diumumkan pemerintah.

Ia menjelaskan, pelaku pasar masih mencerna arah pergerakan pasar SUN ke depan seiring dengan arah perbaikan ekonomi global, meningkatnya volatilitas yield US Treasury, perkembangan kasus Covid 19 varian Delta, serta pidato Nota Keuangan 2022 yang disampaikan presiden RI pada tanggal 16 Agustus 2021.

“Di tengah likuiditas yang masih cukup tinggi, pelaku pasar masih cukup percaya diri untuk berpartisipasi di lelang SUN hari ini dengan penawaran Rp77,07 triliun,” katanya dikutip dari keterangan resmi.

Deni menuturkan, penawaran yang masuk masih didominasi oleh investor domestik dengan proporsi sebesar 91,25 persen dengan penawaran terbesar pada tenor 6 dan 11 tahun. Sementara itu, partisipasi asing sebesar 8,25 persen dari total bids yang masuk pada lelang hari ini dengan preferensi tenor yang sama dengan investor domestik.

Pada lelang SUN hari ini, Weighted Average Yield (WAY) yang dimenangkan untuk seri Obligasi Negara di bawah 30 tahun yang ditawarkan naik tipis sebesar 1-6 basis poin (bps) bila dibandingkan pada lelang sebelumnya.

Di sisi lain, untuk tenor 30 tahun terdapat penurunan WAY sebesar 1bps.  Namun, jika dibandingkan dengan level yield pada secondary market, untuk WAY pada tenor di bawah 30 tahun umumnya mengalami penurunan sebesar 1-4 bps.

Dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder, serta pemenuhan supply SUN dari pasar perdana, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp30 triliun (bid to cover ratio sebesar 2,57 kali).

Adapun, dengan jumlah SUN yang dimenangkan tersebut, Pemerintah tidak memerlukan penyelenggaraan lelang SUN tambahan (green shoe option).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper