Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) tengah berhemat dalam mengeluarkan belanja modal tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Mahkota Group Elvi mengatakan saat ini perseroan sampai dengan semester I/2021 belum ada anggaran belanja modal yang terserap. Pasalnya, emiten perkebunan itu masih mencari lahan yang bisa diakuisisi.
“Untuk akuisisi masih dalam perencanaan jangka panjang perusahaan namun hingga saat ini belum terdapat target yang potensial untuk dapat dieksekusi sehingga belum ada anggaran yang terserap,” katanya kepada Bisnis, Selasa (17/8/2021).
Adapun tahun ini perseroan akan fokus meningkatkan produksi secara bertahap hingga mencapai kapasitas penuh untuk produksi refinery serta penambahan produk palm kernel oil (PKO) dan palm kernel expeller (PKE).
Elvi mengatakan realisasi belanja modal tahun ini akan disesuaikan dengan besarnya investasi atau ekspansi yang akan dilakukan oleh perseroan.
Sebelumnya, rencana akuisisi itu diungkapkan Direktur Utama Mahkota Group Usli Sarsi dalam paparan publik virtual pada medio November 2020, bahwa perseroan akan menyiapkan dana sekitar Rp250 miliar hingga Rp350 miliar untuk akuisisi tersebut.
Baca Juga
Hal itu untuk menunjang target penjualan tahun depan yang diprediksi naik 2 kali lipat dari target tahun ini di kisaran Rp3,2 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2021, MGRO mencetak penjualan sebesar Rp2,65 triliun naik 107 persen year-on-year (yoy). Segmen penjualan minyak sawit menjadi kontributor terbesar dengan torehan Rp2,37 triliun atau naik 125 persen yoy.
MGRO tercatat melakukan penjualan lebih dari 10 persen kepada pihak ketiga. Yaitu, PT Agri Ole Pte Ltd., PT Musim Mas, dan PT Intibenua Perkasatama.
Sementara itu, laba bersih yang dapat distribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp1,1 miliar. Jumlah itu berbalik dari posisi rugi bersih Rp33,3 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.