Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Sampaikan Nota Keuangan Ekonomi 2022, Begini Proyeksi IHSG Pekan Depan

Investor akan memantau proyeksi ekonomi 2022 dalam pembacaan Nota Keuangan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (16/8/2021), yang memengaruhi laju IHSG.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pengantar RUU APBN tahun anggaran 2021 beserta nota keuangannya pada masa persidangan I DPR tahun 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pengantar RUU APBN tahun anggaran 2021 beserta nota keuangannya pada masa persidangan I DPR tahun 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali memasuki zona hijau pada perdagangan pekan ketiga Agustus 2021. Investor akan memantau proyeksi ekonomi 2022 dalam pembacaan Nota Keuangan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (16/8/2021).

Frankie Wijoyo Prasetio, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan, memproyeksikan pekan depan IHSG akan ditopang oleh saham-saham yang memiliki kinerja fundamental baik. Khususnya yang berkapitalisasi menengah ke atas, serta likuiditas tinggi seperti saham-saham LQ45 atau tergolong saham bluechip.

"Sektor komoditas seperti pertambangan dan kelapa sawit akan jadi penopang, dimana harga-harga komoditasnya telah melonjak tetapi saham-sahamnya masih sepi minat dari investor, hal ini dirasa cukup menarik apalagi saham-saham yang naik karena sentimen daripada fundamental sudah cenderung koreksi," jelasnya kepada Bisnis, Sabtu (14/8/2021).

Selain itu, kemungkinan besar investor asing masih memiliki minat tinggi untuk masuk ke pasar modal, mengingat pasar modal Indonesia masih belum naik signifikan.

Apalagi dengan kebijakan PPKM yang dalam tahap penyesuaian saat ini dirasa cukup menekan laju pertambahan kasus Covid-19, sehingga ekonomi dalam semester II ini bisa segera pulih kembali.

"Untuk proyeksinya, IHSG pekan depan sepertinya bakal stabil pada rentang level 6.100-6.300," urainya.

Dia menjelaskan IHSG pekan ini secara persentase penurunannya dalam sepekan ini hanya berkisar minus 1 persen, bisa tergolong sebagai koreksi sehat mengingat memang banyak investor yang tengah melakukan aksi profit taking, khususnya pada saham-saham bank mini yang sempat melonjak tinggi pekan lalu.

"Ditambah lagi aksi profit taking yang besar dari saham unikorn yang baru melantai yaitu PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA)," katanya.

IHSG selama sepekan 9-13 Agustus 2021 mengalami koreksi 1,03 persen atau berada pada level 6.139,492 dari posisi 6.203,431 pada pekan sebelumnya.

Jokowi Sampaikan Nota Keuangan Ekonomi 2022, Begini Proyeksi IHSG Pekan Depan

Daftar 10 saham paling banyak ditransaksikan sepekan 9-13 Agustus 2021 saat IHSG koreksi 1 persen lebih.

Sementara itu, pemerintah akan menyampaikan Nota Keuangan dan RAPBN 2022 dalam Sidang Tahunan DPR/MPR dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI pada 16 Agustus 2021.

Sebelumnya, pemerintah telah menyampaikan sejumlah target pada RAPBN 2022 dan telah disetujui oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

Salah satunya, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan akan tumbuh pada kisaran 5,2 hingga 5,8 persen pada 2022. Pemerintah juga menetapkan target inflasi pada kisaran 2 hingga 4 persen.

“Pertumbuhan ekonomi 5,2 persen sampai 5,8 persen, inflasi 2 persen sampai 4 persen, tingkat suku bunga SUN 10 tahun 6,32 persen sampai 7,27 persen, nilai tukar Rp13.900 sampai Rp15.000 per dolar Amerika Serikat,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di DPR, belum lama ini.

Selain itu, dalam RAPBN 2022 harga minyak mentah Indonesia ditargetkan pada kisaran US$55 sampai US$65 per barel, lifting minyak bumi 686.000 sampai 726.000 barel per hari, dan lifting gas bumi 1,031 juta sampai 1,103 juta barel setara minyak per hari.

Adapun, pendapatan negara diperkirakan meningkat ke kisaran 10,18 persen hingga 10,44 persen, dalam rentang Rp1.823,5 triliun sampai Rp1.895,4 triliun. Sedangkan belanja negara ditargetkan tumbuh 14,69 persen hingga 15,29 persen, dalam rentang Rp2.631,8 triliun hingga Rp2.775,3 triliun.

Keseimbangan primer diperkirakan mulai bergerak menuju positif atau lebih kecil dari APBN 2021 sebesar defisit Rp633,12 triliun, yaitu di kisaran -2,31 persen (defisit Rp414,1 triliun) sampai 2,65 persen (defisit Rp480,5 triliun) dari PDB.

Kemudian, defisit APBN akan semakin mengecil ke minus 4,51 persen sampai minus 4,85 persen dari PDB. Rasio utang di kisaran 43,76 persen sampai 44,28 persen dari PDB.

Pemerintah pun menargetkan tingkat pengangguran terbuka dapat ditekan di kisaran 5,5 persen sampai 6,2 persen. Lalu, kemiskinan di rentang 8,5 persen 9,0 persen. Rasio gini antara 0,376 sampai 0,378. Indeks pembangunan manusia akan meningkat di 73,44 sampai 73,48.

Sementara itu, nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 102 sampai 104 dan 102 sampai 105.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper