Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perhotelan PT Sunter Lakeside Hotel Tbk. (SNLK) membukukan kinerja stabil di tengah dampak signifikan pandemi Covid-19. Perseroan pun membantu menyediakan karantina sehat bekerja sama dengan berbagai korporasi.
Direktur Sunter Lakeside Hotel Alexander Hidajat mengungkapkan perseroan optimistis dapat keluar dari tekanan pandemi pada tahun ini. Sejumlah strategi peningkatan kinerja perseroan pun dilakukan.
"Kami fokus terhadap segmen pasar yang masih memberikan kontribusi terhadap pendapatan antara lain sektor kesehatan, karantina sehat, dan pasar online travel agent," jelasnya dalam paparan publik, Kamis (12/8/2021).
Di bidang pemasaran, Hotel Sunlake menitikberatkan 70 persen di media online dan 30 persen di media offline, dengan mengedepankan gaya hidup sehat selama pandemi dan juga mengedepankan spot-spot menarik di sekitar Hotel Sunlake.
Perseroan tetap melakukan efisiensi biaya di segala bidang, termasuk sumber daya manusia dan energi agar dapat menekan biaya operasional.
Covid-19, ungkap Alexander, masih terus membayangi lintas sektor dalam maupun luar negeri khususnya bidang pariwisata. Peran pemerintah dan seluruh masyarakat sangat diperlukan guna membantu membangkitkan kembali roda ekonomi nasional, sehingga hal ini diharapkan dapat memulihkan perlambatan ekonomi di masa yang akan datang.
Baca Juga
"Kami menyediakan kamar untuk isoman tapi yang karantina sehat, untuk saat ini sebagian besar tamu-tamu yang masuk kategori isolasi ini tamu corporate yang sudah jelas jadi tidak menerima pasien OTG, orang-orang positif Covid-19. Kami hanya melayani karantina sehat," jelasnya.
Adapun, tingkat okupansi jika dibandingkan dengan awal Covid-19 sudah mengalami peningkatan, namun saat PPKM diberlakukan kembali turut berdampak terhadap okupansi hotel SNLK.
Pada kuartal I/2021 okupansi hotelnya mencapai 36 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020 sebesar 56 persen dimana kuartal I/2020 masih belum terdampak efek Covid-19.
Pada laporan keuangan 31 Desember 2020, perseroan meraih pendapatan sebesar Rp18.84 miliar, terkoreksi 56,16 persen dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp42,97 miliar. Perusahaan berhasil menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp4,09 miliar dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp9,33 miliar.
Pada tahun 2020 yang penuh dengan tekanan, SNLK berhasil mempertahankan rasio laba kotor terhadap pendapatan sebesar 78,3 persen.
Pada kuartal I/2021, perseroan berhasil beradaptasi dan mengantisipasi terhadap kondisi yang dapat berdampak kepada perusahaan dengan melakukan efisiensi semua komponen biaya operasional. Hal ini terlihat dari turunnya rugi tahun berjalan menjadi Rp698 juta dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp1,56 miliar.