Bisnis.com, JAKARTA – CoinDCX menjadi unicorn cryptocurrency pertama di India setelah bursa tersebut mengumpulkan 6,70 miliar rupee atau setara US$90 juta dari investor yang dipimpin oleh salah satu pendiri Facebook Inc. Eduardo Saverin melalui B Capital Group, bahkan ketika otoritas India menolak aset kripto.
Putaran pendanaan terbaru ini membuat valuasi perusahaan melonjak sebesaar US$ 1,1 miliar, kata Chief Executive Officer dan salah satu Pendiri CoinDCX Sumit Gupta. Investor lain yang turut mengucurkan pendanaan termasuk mitra eksisting seperti Coinbase Ventures, Polychain Capital, Block.one, dan Jump Capital.
Gupta berencana untuk menggunakan sebagian dari dana tersebut untuk menggandakan timnya dalam enam bulan ke depan menjadi sekitar 400 orang di India, di mana investasi dalam kripto tumbuh hampir US$6,6 miliar pada Mei dari sekitar US$923 juta pada April 2020, menurut Chainalysis.
Investasi datang ketika pembuat kebijakan terus memperdebatkan status mata uang digital di India. Pekan lalu, bank sentral India mengatakan memiliki kekhawatiran utama tentang mata uang virtual swasta dan pemerintah akan mengambil sikap akhir mengenai masalah tersebut.
“Saya cukup yakin industri ini akan diatur pada waktu yang tepat. Kami telah memilih untuk mempertaruhkan uang dan karier kami karena kami merasa ini akan menjadi peluang menghasilkan kekayaan yang sangat baik bagi orang-orang,” kata Gupta.
Gupta yang merupakan insinyur berusia 30 tahun lulusan Institut Teknologi elit India menghabiskan beberapa jam setiap hari membaca tentang blockchain dan cryptocurrency sebelum mendirikan CoinDCX pada tahun 2018.
Baca Juga
Terdaftar di Singapura sebagai Primestack Pte., perusahaan fokus memperluas basis penggunanya menjadi 50 juta dari 3,5 juta selama beberapa tahun ke depan dan fokus pada mendidik pengguna tentang kripto dan blockchain.
Investasi melonjak setelah Mahkamah Agung tahun lalu membatalkan larangan bank yang memfasilitasi perdagangan kripto. Empat pertukaran crypto terbesar di India mencatat perdagangan harian melonjak menjadi US$159 juta dari US$ 28,6 juta setahun yang lalu, menurut CoinGecko.
Bagi regulator, sifat aset yang bergejolak telah mengkhawatirkan. Setelah menyentuh level tertinggi US$64.870 pada April, Bitcoin kehilangan lebih dari setengah nilainya dan jatuh ke US$28.824 pada Juni. Reserve Bank of India ingin membuat mata uang digitalnya sendiri.
Rencananya, perusahaan akan menawarkan produk baru termasuk untuk orang kaya dalam beberapa bulan mendatang.
“Kami memiliki populasi yang sangat paham teknologi, penetrasi seluler yang baik, basis besar insinyur dan pengembang yang dapat memanfaatkan teknologi blockchain,” kata Gupta.
Dia percaya India akan memproduksi lebih dari 100 startup unicorn crypto dalam beberapa tahun ke depan setelah regulasi ditegaskan.