Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Sesi I, IHSG Bertahan di Zona Hijau, Investor Asing Incar Saham BBRI & ASII

Pada akhir sesi I, IHSG menguat 0,24 persen atau 14,847 poin ke level 6.135,57. Sepanjang perdagangan, indeks komposit bergerak dalam kisaran 6.129,58-6.160,46.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih menguat hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (30/7/2021).

IHSG mengawali pergerakannya di level 6.136,36 di awal pembukaan pasar dan langsung menanjak ke level 6160,46.

Pada akhir sesi I, IHSG menguat 0,24 persen atau 14,847 poin ke level 6.135,57. Sepanjang perdagangan, indeks komposit bergerak dalam kisaran 6.129,58-6.160,46.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 223 saham menguat, 160 memerah, dan 160 lainnya stagnan. Adapun investor asing terpantau mencatat jual bersih atau net sell sebesar Rp16,37 miliar di seluruh pasar.

Saham yang paling banya dijual investor asing antara lain PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dengan net sell Rp37 miliar, disusul PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar Rp29,3 miliar.

Di sisi lain, investor asing mayoritas mengincar saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan net buy Rp54,8 miliar, diikuti oleh PT Astra International Tbk. (ASII) yang mencatat net buy Rp53,1 miliar.

Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal pergerakan IHSG kembali bergerak diatas level moving average 5 hari dan kembali memberikan peluang pengujian resistance upper bollinger bands dan fractal yang berada pada kisaran 6150-6166.

Sedangkan indikator Stochastic dan RSI masih memberikan signal momentum bearish dengan kondisi overvalue indikator MACD yang menjenuh.

“Sehingga diperkirakan IHSG bergerak kembali menguat namun terbatas di akhir pekan dengan support resistance 6102-6166,” ujarnya dalam riset yang dikutip Jumat (30/7/2021)

Lebih lanjut dia menuturkan, bursa saham Asia bersiap untuk memulai perdagangan hari ini dengan terkonsolidasi mengiringi mayoritas indeks saham di Wallstreet naik semalam dan Investor yang menimbang pendapatan teknologi megacap dan risiko dari tindakan keras china terhadap industri swasta. Indeks Future di Jepang dan hongkong merosot.

Sementara harga komoditas energy mayoritas naik optimis dengan harga minyak WTI (+1.70%) menguat sepersen dan Batubara (+0.60%) naik lebih dari setengah persen. Begitu juga harga komoditas logam yang optimis dipimpin oleh harga nikel naik 1.84% dan Timah naik 0.61%.

“Secara sentimen pergerakan IHSG akan cukup berat melihat indeks future di Asia yang merosot dan minimnnya sentimen di akhir pekan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper