Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mata Uang Asia Dibuka Beragam, Rupiah Melemah Tembus Rp14.510

Pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh pertemuan bulanan The Fed. Isu tapering yang akan dilakukan lebih cepat dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah secara negatif.
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengawali awal pekan ini di zona merah.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (26/7/2021), rupiah dibuka melemah 0,12 persen di level Rp14.510. Sebelumnya pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (23/7/2021) mata uang Garuda ditutup di level Rp14.492,50.

Sementara itu, pergerakan mata uang Asia lainnya terpantau beragam. Yuan China, baht Thailand, dan won Korea menemani rupiah dengan sama-sama mengalami pelemahan. Masing-masing 0,04 persen, 0,13 persen, dan 0,20 persen.

Lebih lanjut, peso Filipina dan rupee India pada awal perdagangan hari ini berhasil menguat tipis terhadap dolar AS, masing-masing 0,05 persen dan 0,08 persen.

Adapun indeks dolar AS pagi ini melemah tipis 0,01 persen ke level 92,10.

Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet memang memperkirakan rupiah melanjutkan pelemahannya pada awal pekan ini. Dia menyebut tren negatif ini akan dipengaruhi oleh beberapa isu.

Dari dalam negeri, kepastian terkait perpanjangan PPKM akan menentukan pergerakan nilai tukar rupiah. Yusuf menuturkan, pelaku pasar akan mencermati adanya kelanjutan PPKM dalam bentuk yang berbeda

Sementara dari luar negeri, kekhawatiran pasar terhadap varian delta yang akan mendorong kenaikan kasus Covid-19 masih menjadi perhatian investor. Hal tersebut terutama pada negara dengan kekuatan ekonomi besar seperti AS.

Di sisi lain, pergerakan rupiah juga akan dipengaruhi oleh pertemuan bulanan The Fed. Isu tapering yang akan dilakukan lebih cepat dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah secara negatif.

“Saya proyeksikan rupiah masih akan melanjutkan depresiasi, dengan kisaran pergerakan Rp15.000-Rp15.020,” kata Yusuf.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper