Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi Kapal hingga Anak Usaha, Ini Rencana Hasnur Shipping (HAIS) setelah IPO

PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) berpotensi meraih dana sebesar Rp120,80 miliar–Rp157,57 miliar dari penawaran perdana ini.
Jayanti Sari, Direktur Utama Hasnur Internasional Shipping memaparkan, perusahaan menargetkan dapat mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal III/2021.
Jayanti Sari, Direktur Utama Hasnur Internasional Shipping memaparkan, perusahaan menargetkan dapat mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal III/2021.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) berencana untuk melakukan ekspansi usaha dari dana yang didapat melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/ IPO).

Jayanti Sari, Direktur Utama Hasnur Internasional Shipping, memaparkan pihaknya menargetkan dapat mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal III/2021. HAIS menawarkan sebanyak 525,25 juta saham baru atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum dengan harga penawaran sekitar Rp230-Rp300 setiap saham.

Dengan demikian, HAIS berpotensi meraih dana sebesar Rp120,80 miliar–Rp157,57 miliar dari penawaran perdana ini.

Jayanti memaparkan, sebagian besar dana yang didapatkan dari penawaran saham ini rencananya akan digunakan untuk melakukan ekspansi usaha.

“Sekitar 46 persen dana akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal berupa penambahan 3 set armada kapal dan tongkang dengan indikasi nilai pembelian sekitar Rp150 miliar,” jelasnya dalam konferensi pers perusahaan secara daring, Senin (26/7/2021).

Ia mengatakan, kekurangan dana pembelian 3 set kapal tersebut akan menggunakan pendanaan dari pihak ketiga yang akan diusahakan setelah pelaksanaan Penawaran Umum. Pembelian kapal adalah langkah perbaikan kinerja operasional dengan memperbaiki komposisi penggunaan armada antara kapal sewa (rent ship) dan kapal milik sendiri (own ship).

Sementara itu, sebanyak 23 persen dana yang diperoleh dari IPO akan disalurkan melalui skema pinjaman kepada entitas anak yaitu PT Hasnur Resources Terminal (HRT).

Dana tersebut akan digunakan HRT dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang jasa kepelabuhanan dengan melakukan pembelian peralatan untuk pengembangan Pelabuhan Tanjung Silopo.

“Sisa dana sebesar 31 persen akan dipergunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional Perseroan secara umum,” katanya.

Jayanti melanjutkan, selama tiga tahun terakhir, kinerja keuangan HAIS cukup stabil, dengan pendapatan usaha yang meningkat di tahun 2019 menjadi Rp373,523 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp363,776 miliar.

Sedangkan di tahun 2020, penerimaaan HAIS menurun sebesar 17 persen menjadi Rp310,349 miliar. Penurunan tersebut dikarenakan adanya penurunan jumlah cargo angkut yang menjadi imbas negatif pandemi Covid-19 yang juga secara global menyeret semua dunia usaha, walau terjadi penurunan pendapatan usaha di tahun 2020, tetap memberikan profit kepada PT HIS .

Secara segmen, pendapatan perseroan dibagi menjadi dua yaitu pelayaran dan bongkar muat. Dalam tiga tahun terakhir, segmen pelayaran memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan dengan rata-rata sebesar 95,66 persen per tahun.

Sepanjang tahun 2020 total aset HAIS tercatat Rp378,40 miliar, dengan total liabilitas pada tahun 2020 mencapai Rp129,372 miliar, dan ekuitas tercatat mencapai Rp249,025 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper