Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan Senin (26/7/2021), menyusul perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 hingga 2 Agustus 2021.
Pada perdagangan sebelumnya, Jumat (26/7/2021), IHSG terkoreksi 35,86 poin ke level 6.101,69 setelah melemah sepanjang sesi perdagangan. Saham-saham berkapitalisasi besar terkoreksi di akhir pekan, di antaranya BBCA (-1,9 persen), TLKM (-2,8 persen), UNVR (-4,5 persen), CPIN (-3,5 persen) dan BBRI (-0,8 persen).
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG bergerak terkoreksi pasca gagal break out resistance 6.150. Momentum indikator stochastic dan RSI masih dalam momentum bullish selama IHSG bertahan di pada level 6.100 dan Moving Average 5 hari di level 6071.
“Pergerakan selanjutnya cukup berat, IHSG berpotensi uji support 6100-6071 untuk konfirmasi arah pergerakan selanjutnya. Sehingga kami perkirakan IHSG bergerak terkonsolidasi tertekan dengan support resistance 6071-6150,” tulis Lanjar dalam risetnya, Senin (26/7/2021).
Adapun saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antarnya AALI, ANTM, GGRM, LPPF, TPIA, AGII, AKRA, dan SIMP.
Lanjar melanjutkan, Bursa Asia diperkirakan dibuka bervariasi pada hari Senin karena investor menimbang penguatan ekuitas di Wall Street akhir pekan lalu yang didorong oleh pendapatan perusahaan, tindakan keras pemerintah terhadap sektor teknologi di China hingga aksi tunggu risalah pertemuan the Fed yang akan datang.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 4 dari tanggal 26 Juli sampai dengan 2 Agustus 2021. Kendati demikian, Jokowi juga memberi sinyal akan membuka sejumlah sektor ekonomi masyarakat.
“Saya memutuskan 26 Juli sampai dengan 2 Agustus. Namun akan melakukan penyesuaian mobilitas masyarakat secara bertahap,” kata Jokowi, Minggu (25/7/2021).
“Dari dalam negeri investor mencerna dampak dari perpanjangan PPKM darurat sehingga secara sentimen IHSG berpotensi tertekan di awal pekan,” pungkas Lanjar.