Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Banyak Tantangan, Trimegah Asset Management Tak Ubah Target IHSG 2021

Dalam menentukan target, Trimegah memperhitungkan banyak faktor antara lain valuasi IHSG dibandingkan dengan pasar regional, arah tingkat suku bunga, keadaan makro ekonomi global dan domestik.
Direktur Utama Trimegah AM Anthony Dirga dalam press conference Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, Selasa (9/2/2021)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami
Direktur Utama Trimegah AM Anthony Dirga dalam press conference Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, Selasa (9/2/2021)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami

Bisnis.com, JAKARTA – PT Trimegah Asset Management tidak merubah target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk penghujung tahun 2021 karena prediksinya kinerja pasar saham pada semester II/2021 akan mengalami rebound yang cukup berarti.

Direktur Utama Trimegah Asset Management Anthony Dirga menyebutkan sejak awal tahun Trimegah berpendapat bahwa pada 2021, meskipun penuh tantangan, kinerja pasar saham akan tetap positif.

“Target kami untuk IHSG di akhir tahun masih sama dengan yang kami tetapkan di awal tahun, yaitu 6.700-6.800. Malah jika skenario yang paling bullish terjadi, IHSG bisa saja mengakhiri tahun di atas level 7.000,” ungkap Anthony kepada Bisnis, Jumat (16/7/2021).

Dia menyampaikan bahwa pada semester pertama 2021 pasar modal mengalami banyak tantangan di mana IHSG berakhir dengan posisi flat dan LQ45 ditutup dengan posisi minus 9,6 persen.

Namun untuk semester kedua ini Anthony mengaku optimis bahwa target IHSG yang telah ditetapkan akan tercapai dengan beberapa faktor pendukung diantaranya kenaikan bond yield di Amerika Serikat yang lebih terukur yaitu nonaggressive tapering, sehingga bond yield di Indonesia menjadi tidak volatil.

Kemudian Anthony melanjutkan kenaikan partisipasi investor ritel akan mengurangi dependensi terhadap investor asing. Ditambah untuk jangka panjang, Undang-undang Cipta Kerja dan peraturan turunannya menurut Anthony akan menciptakan struktur ekonomi Indonesia yang lebih kompetitif di pasar regional.

Adapun, faktor terpenting menurut Anthony adalah kesuksesan negara kita dalam menanggulangi situasi Covid-19 yang memburuk akhir-akhir ini.

“Adanya tindakan tegas dari pemerintah yang memberlakukan PPKM Darurat tgl 3-20 Juli, kami bertambah yakin bahwa kenaikan jumlah kasus harian Covid-19 akan mencapai puncaknya dalam waktu 1-2 minggu ini,” ungkap Anthony.

Menurutnya, jumlah kasus harian Covid-19 yang mencapai puncak merupakan sinyal untuk pasar saham bahwa pemerintah mampu mengendalikan pandemi ini.

Puncak jumlah kasus harian tersebut ungkapnya menjadi katalis positif jangka pendek yang dibutuhkan oleh pasar saham yang cenderung forward looking. Kemudian, dia menyebutkan rencana distribusi vaksin yang semakin agresif juga akan berdampak positif.

Anthony menjelaskan, dalam menentukan target IHSG, Trimegah memperhitungkan banyak faktor antara lain valuasi IHSG dibandingkan dengan pasar regional, arah tingkat suku bunga, keadaan makro ekonomi global dan domestik. Termasuk juga analisa historis perilaku pasar dalam berbagai krisis yang berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper