Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2021: Laba Emiten Energi Grup Sinarmas (DSSA) Melejit 389 Persen

Hingga kuartal I/2021, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk DSSA menjadi US$62,59 juta naik 389,32 persen dari kuartal I/2020 sebesar US$12,79 juta.
Ilustrasi. Karyawan PT DSSP Power Kendari, salah satu anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk di sektor kelistrikan./dssa
Ilustrasi. Karyawan PT DSSP Power Kendari, salah satu anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk di sektor kelistrikan./dssa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten energi dan teknologi grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih sepanjang kuartal I/2021.

Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 31 Maret 2021 yang dikutip Selasa (6/7/2021), emiten berkode DSSA ini mencetak pendapatan sebesar US$488,36 juta naik 17,22 persen dari kuartal I/2020 yang sebesar US$416,58 juta.

Beban pokok penjualan pun turut meningkat, walaupun tidak sebesar pendapatan perusahan. Beban pokok penjualan meningkat menjadi US$274,23 juta dari posisi US$257,58 juta pada kuartal yang sama tahun lalu.

Untungnya, perseroan berhasil menekan beban usaha menjadi US$85,09 juta dari posisi US$91,16 juta pada kuartal I/2020. Penurunan utamanya datang dari beban penjualan yang menjadi US$57,28 juta dari posisi US$63,81 juta.

Laba kotor perseroan pun menjadi US$214,12 juta naik dari posisi kuartal sama tahun lalu US$159 juta. Adapun, laba usaha meningkat menjadi US$129,03 juta dari posisi US$67,84 juta.

Dengan demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$62,59 juta naik 389,32 persen dari kuartal I/2020 sebesar US$12,79 juta.

Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan pada kuartal I/2021 turun dari posisi akhir tahun 2020. Jumlah liabilitas tercatat menjadi US$1,12 miliar turun dari posisi US$1,31 miliar.

Jumlah liabilitas jangka pendek turun menjadi US$550,88 juta dari posisi US$724,5 juta. Sementara liabilitas jangka panjang turun menjadi US$573,67 juta dari posisi US$586,81 juta pada akhir tahun lalu. Ekuitas perseroan meningkat menjadi US$1,76 miliar dari posisi US$1,58 miliar.

Adapun, jumlah aset DSSA turun menjadi US$2,88 miliar dari posisi US$2,9 miliar pada akhir tahun lalu.

Jumlah aset tidak lancar naik menjadi US$1,89 miliar dari posisi US$1,77 miliar. Sementara, aset lancar turun menjadi US$987,44 juta dari posisi US$1,12 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper