Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) optimistis dapat memperbaiki kinerjanya pada tahun ini seiring dengan lonjakan harga baru bara yang terjadi.
Direktur sekaligus Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, tren bullish harga batu bara dapat berlangsung sepanjang tahun 2021. Hal ini terjadi seiring dengan kenaikan permintaan di pasar setelah sempat lesu akibat pandemi virus corona.
“Kenaikan harga ini bisa berlangsung sepanjang 2021 dan bahkan lebih lama lagi,” katanya saat dihubungi Bisnis pada Selasa (6/7/2021).
Di sisi lain, pasokan batu bara juga mengalami keterbatasan karena minimnya kapasitas baru untuk memproduksi komoditas ini. Hal tersebut juga ditambah dengan curah hujan tinggi selama tahun ini yang akan berimbas pada jumlah produksi.
Seiring dengan hal tersebut, Dileep meyakini BUMI dapat terus memperbaiki kinerjanya pada tahun ini. Pihaknya menargetkan produksi batu bara di kisaran 85 juta metrik ton hingga 89 juga metrik ton berbanding output pada tahun lalu sebanyak 83 juta metrik ton.
Guna memanfaatkan momentum positif ini, Dileep mengatakan pihaknya telah menerapkan beberapa strategi utama. Salah satunya adalah dengan mempertahankan kondisi produksi batu bara senormal mungkin selama pandemi virus corona.
Baca Juga
“Kami terus melakukan kegiatan produksi semaksimal mungkin di tengah sejumlah rintangan seperti kondisi pandemi ini dan dampak curah hujan tinggi,” lanjut Dileep.
Selain itu, BUMI juga tetap menjaga kualitas batu bara yang dimiliki baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Perusahaan juga terus menjaga dan meningkatkan kualitas rantai pasok (supply chain) yang telah ada.
Dileep menambahkan, upaya-upaya ini juga dibarengi dengan optimalisasi pengeluaran agar menjaga kesehatan keuangan BUMI.
“Yang lebih utama lagi, kami menjaga semua karyawan tetap aman selama pandemi ini dengan memberikan vaksinasi,” pungkasnya.