Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Q1/2021, Pendapatan Bumi Resources (BUMI) Turun Tapi Rugi Bersih Susut

Emiten bersandi BUMI ini mencatat penjualan dan pendapatan usaha sebesar US$191,25 juta turun 25,67 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020 yang sebesar US$257,33 juta.
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources. /bumiresources.com
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources. /bumiresources.com

Bisnis.com, JAKARTA — Pendapatan emiten jasa pertambangan, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melempem pada kuartal I/2021. Kendati demikian, efisiensi membuat rugi bersih menyusut.

Berdasarkan laporan keuangan 31 Maret 2021 yang dikutip Minggu (4/7/2021), emiten bersandi BUMI ini mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar US$191,25 juta turun 25,67 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020 yang sebesar US$257,33 juta.

Kendati demikian, perseroan berhasil memangkas beban pokok penjualan dan pendapatan menjadi US$164,21 juta turun 31,05 persen dari kuartal yang sama tahun lalu US$238,16 juta.

Dengan begitu, laba bruto perseroan malah meningkat menjadi US$27,03 juta dari kuartal sama tahun lalu US$19,17 juta.

Beban penjualan dan beban umum perseroan juga turut menurun. Sementara, beban keuangan meningkat menjadi US$53,87 juta dibandingkan kuartal sama tahun lalu US$51,98 juta.

Alhasil, bottom line perseroan, masih mencatatkan rugi bersih tetapi besarannya menciut. Rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas induk menjadi US$11,67 juta lebih kecil dibandingkan dengan kuartal I/2020 sebesar US$35,09 juta.

Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan menurun tipis dibandingkan dengan 31 Desember 2020 menjadi US$3,28 miliar dari posisi US$3,29 miliar.

Liabilitas jangka panjang meningkat menjadi US$2,05 miliar dari posisi US$1,99 miliar. Sementara, liabilitas jangka pendek menurun menjadi US$1,22 miliar dari US$1,29 miliar.

Adapun, ekuitas perseroan menyusut menjadi US$125,49 juta dibandingkan dengan akhir tahun lalu US$132,63 juta.

Sementara itu, total aset perseroan turun tipis menjadi US$3,41 miliar dari posisi akhir 2020 yang sebesar US$3,42 miliar.

Rinciannya, aset tidak lancar turun menjadi sebesar US$3,02 miliar dari US#3,03 miliar. Sementara, aset lancar turun menjadi US$382,13 juta dibandingkan dengan US$397,37 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper