Bisnis.com, JAKARTA — Pendapatan emiten jasa pertambangan, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melempem pada kuartal I/2021. Kendati demikian, efisiensi membuat rugi bersih menyusut.
Berdasarkan laporan keuangan 31 Maret 2021 yang dikutip Minggu (4/7/2021), emiten bersandi BUMI ini mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar US$191,25 juta turun 25,67 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020 yang sebesar US$257,33 juta.
Kendati demikian, perseroan berhasil memangkas beban pokok penjualan dan pendapatan menjadi US$164,21 juta turun 31,05 persen dari kuartal yang sama tahun lalu US$238,16 juta.
Dengan begitu, laba bruto perseroan malah meningkat menjadi US$27,03 juta dari kuartal sama tahun lalu US$19,17 juta.
Beban penjualan dan beban umum perseroan juga turut menurun. Sementara, beban keuangan meningkat menjadi US$53,87 juta dibandingkan kuartal sama tahun lalu US$51,98 juta.
Alhasil, bottom line perseroan, masih mencatatkan rugi bersih tetapi besarannya menciut. Rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas induk menjadi US$11,67 juta lebih kecil dibandingkan dengan kuartal I/2020 sebesar US$35,09 juta.
Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan menurun tipis dibandingkan dengan 31 Desember 2020 menjadi US$3,28 miliar dari posisi US$3,29 miliar.
Liabilitas jangka panjang meningkat menjadi US$2,05 miliar dari posisi US$1,99 miliar. Sementara, liabilitas jangka pendek menurun menjadi US$1,22 miliar dari US$1,29 miliar.
Adapun, ekuitas perseroan menyusut menjadi US$125,49 juta dibandingkan dengan akhir tahun lalu US$132,63 juta.
Sementara itu, total aset perseroan turun tipis menjadi US$3,41 miliar dari posisi akhir 2020 yang sebesar US$3,42 miliar.
Rinciannya, aset tidak lancar turun menjadi sebesar US$3,02 miliar dari US#3,03 miliar. Sementara, aset lancar turun menjadi US$382,13 juta dibandingkan dengan US$397,37 juta.