Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan jaringan yang agresif dan fiberisasi yang dilakukan PT Indosat Tbk. (ISAT) telah mendorong peningkatan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan, seperti sinyal internet yang kuat.
Senior Vice President Corporate Communications Indosat Steve Saerang mengatakan perseroan terus berusaha berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan kepada para pelanggan. Indosat juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan sehingga dapat melayani lebih banyak masyarakat.
“Saat ini cakupan jaringan 4G Indosat telah mencapai lebih dari 90 persen populasi penduduk Indonesia,” kata Steve kepada Bisnis, Kamis (1/7/2021).
Dari sisi pergelaran jaringan, Steve mengatakan hingga kuartal I/2021, Indosat berhasil menyelesaikan lebih dari 50 persen target pembangunan titik baru pada 2021.
Selain itu, lebih dari 32 persen targat peningkatan kapasitas jaringan dan lebih dari 33 persen rencana fiberisasi juga berhasil dieksekusi dalam periode yang sama. Steve belum dapat memberitahu pencapaian pembangunan jaringan pada kuatal II/2021.
Agresivitas pembangunan jaringan yang dilakukan Indosat pada kuartal I/2021 tersebut berhasil meningkatka kualitas layanan Indosat. Menurut Laporan Pengalaman Jaringan Juni 2021 yang dikeluarkan oleh Opensignal, pengguna Opensignal di jaringan Indosat merasakan kecepatan rata-rata unduh-unggah yang lebih pada Juni 2021 dibandingkan dengan Desember 2020.
Baca Juga
Tercatat kecepatan rata-rata unduh-unggah Indosat pada Juni 2021 sebesar 12,1 Mbps dan 5,7 Mbps. Sedangkan pada Desember 2020, kecepatan unduh-unggah hanya 10,7Mbps dan 5,6Mbps.
Peningkatan kecepatan undah-unggah tersebut berdampak pada skor Pengalaman Menonton Video di jaringan Indosat yang naik dari 55,2 pada 2020, menjadi 59,9 pada pertengahan 2021.
Sementara itu, ISAT memperpanjang masa penjajakan kemungkinan merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia hingga 16 Agustus 2021.
Plt. Sekretaris Perusahaan Indosat Samuel Heru Wibowo menyampaikan bahwa Surat Kesepakatan Bersama yang tidak mengikat (non-legally binding MoU) yang menjajaki kemungkinan kombinasi bisnis antara PT Indosat Tbk. dan PT Hutchison 3 Indonesia kembali diperpanjang hingga 16 Agustus 2021.
“Perpanjangan tersebut dilakukan untuk memberikan lebih banyak waktu bagi para pihak yang terlibat untuk mencapai kesepakatan akhir terkait dengan kemungkinan transaksi,” tulis Samuel dalam keterbukaan informasi, Kamis (1/7/2021).
Dalam keterangan berbeda, Ooredoo Q.P.S.C. dan CK Hutchison Holdings Ltd. yang masing-masing merupakan induk Indosat dan 3 Indonesia menyampaikan saat ini diskusi masih berlangsung mengenai kemungkinan untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi mereka di Indonesia.
“Diskusi antara keduabelah pihak berlangsung sangat baik dan sudah dalam tahap lanjut. Dalam rangka memberikan waktu untuk finalisasi kesepakatan definitif, keduabelah pihak memperpanjang peridoe non-legally binding MoU,” tulis Ooredoo.
Adapun, gabungan Indosat dan 3 Indonesia akan menguntungkan masing-masing brand operator dan menciptakan perusahaan telekomunikasi digital berkelas dunia.
Kombinasi kedua perusahaan operator tersebut juga akan memperbesar skala dan kapabilitas keuangan perseroan untuk mendorong inovasi dan mempercepat transformasi Indonesia menjadi masyarakat digital.