Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp2,8 triliun. Realisasi itu melonjak 89 persen secara tahunan.
Direktur Ciputra Development Harun Hajadi mengatakan insentif yang digelontorkan pemerintah untuk sektor properti pada awal tahun ini menjadi salah satu pendongkrak marketing sales perseroan.
“Penjualan sampai dengan Mei sekitar Rp2,8 triliun atau sekitar 89 persen lebih tinggi dari [periode yang sama] 2020 yoy,” kata Harun kepada Bisnis, Kamis (10/6/2021).
Dengan pencapaian tersebut, emiten dengan kode saham CTRA ini telah merealisasikan 47,70 persen dari target marketing sales yang ditetapkan untuk tahun ini senilai Rp5,87 triliun.
Harun menjelaskan bahwa insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah sesuai dengan harga jual properti menjadi salah satu motor pendorong prapenjualan sejak awal tahun.
“Akan tetapi pengaruhnya sudah tidak sebanyak saat Maret atau April karena kan stoknya sudah menipis juga,” tutur Harun.
Baca Juga
Dia berharap insentif pemerintah untuk sektor properti itu dapat diperpanjang hingga akhir tahun. Adapun, Ciputra Development berencana bakal meluncurkan 2 proyek properti lagi pada semester II/2021.
Adapun, CTRA disebut memiliki beragam produk yang hadir di setiap kota. Harun menunjukkan setiap proyek perseroan memiliki kekhususan tersendiri, menyesuaikan dengan pasar di lokasi tersebut.
Perseroan pun fokus menawarkan produk ke segmentasi pasarnya masing-masing. Konsistensi memasarkan produk sesuai dengan kelasnya disebut Harun untuk menjaga kenyamanan para konsumen.
“Misalnya proyek A untuk pasar yang atas, ya kami secara konsisten tetap memasarkan produk tersebut agar konsumen yang sudah membeli juga nyaman,” terang Harun.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, CTRA membukukan pendapatan senilai Rp1,85 triliun atau naik 23,33 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp1,50 triliun.
Kenaikan pendapatan pun mengerek laba 78,67 persen menjadi Rp328,85 miliar pada kuartal I/2021 dari sebelumnya Rp184,05 miliar.