Bisnis.com, JAKARTA – Minat investor terhadap lelang Surat Utang Negara (SUN) pada pekan depan diprediksi menurun tipis seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus penyebaran virus Covid-19.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, hasil lelang SUN pekan depan kemungkinan menurun dibandingkan sebelumnya. Pasalnya, kondisi pasar global sedang kurang optimal menyusul sejumlah sentimen negatif.
“Sepertinya akan sedikit menurun hasilnya, mungkin di kisaran Rp40 triliun hinggga Rp50 triliun,” jelasnya saat dihubungi pada Minggu (23/5/2021).
Ramdhan memaparkan, penurunan hasil lelang dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap lonjakan penyebaran virus corona yang kembali menyeruak pada beberapa negara. Hal tersebut akan membuat investor lebih waspada sebelum masuk ke pasar obligasi Indonesia
Hal ini juga ditambah dengan beberapa varian baru virus corona yang mulai ditemukan. Mutasi virus tersebut juga dikhawatirkan akan menurunkan tingkat efektivitas vaksin yang digunakan oleh negara-negara di dunia.
Di sisi lain, investor juga terus memantau kondisi pandemi virus corona di Indonesia pascalebaran. Periode libur panjang pada pekan lalu memunculkan potensi penyebaran virus corona yang lebih tinggi di Indonesia.
Baca Juga
Meski demikian, Ramdhan menambahkan kondisi pasar obligasi Indonesia pascalibur lebaran masih cukup stabil. Hal tersebut terjadi ditengah pelemahan apda imbal hasil obligasi Indonesia dan kembali naiknya yield US Treasury yang sempat mendekati level 1,7 persen.
“Likuiditas pasar Indonesia dan investor asing juga masih cukup bagus, sehingga masih bisa menjadi penopang ditengah katalis negatif,” kata Ramdhan.
Data dari laman World Government Bonds mencatat, tingkat imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) Indonesia seri acuan 10 tahun berada di kisaran 6,594 persen. Dalam sebulan terakhir, pergerakan yield SUN Indonesia terpantau melemah 7,2 basis poin.