Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ant Group, Korporasi Jack Ma Cetak Laba US$3,4 Miliar Setelah IPO Dibatalkan

Total laba yang dihasilkan Ant Group Co. sebesar 21,8 miliar yuan atau sekitar US$3,4 miliar, naik 50 persen dari 14,5 miliar yuan dalam tiga bulan sebelumnya.
Salah satu karyawan di kantor Ant Group/Bloomberg
Salah satu karyawan di kantor Ant Group/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Laba Ant Group Co. naik menjadi US$3,4 miliar pada kuartal akhir 2020 setelah regulator China menggagalkan rekor penawaran umum perdana (IPO).

Dilansir Bloomberg, Jumat (14/5/2021), perusahaan raksasa fintech milik miliarder Jack Ma menyumbang hampir 7,2 miliar yuan untuk pendapatan Alibaba Group Holding Ltd. Berdasarkan perhitungan bahwa ada sepertiga saham Alibaba di Ant, artinya total laba yang dihasilkan perusahaan sebesar 21,8 miliar yuan atau sekitar US$3,4 miliar, naik 50 persen dari 14,5 miliar yuan dalam tiga bulan sebelumnya.

Penghitungan tersebut menggarisbawahi kekuatan pendapatan Ant yang dibanggakan sebelum pihak berwenang menuntut perusahaan fintech terbesar di China melipat bisnis keuangannya menjadi perusahaan induk, dan membatasi prospek pertumbuhannya.

Regulator telah mengeluarkan serangkaian proposal yang mengancam untuk mengekang dominasi Ant dalam pembayaran online dan mengurangi ekspansinya ke dalam peminjaman konsumen dan pengelolaan kekayaan.

Sementara itu, Pimpinan Eric Jing telah berjanji bahwa perusahaan pada akhirnya akan go public, nampaknya nilainya jauh lebih rendah daripada sebelum tindakan keras yang membuat IPO dihentikan pada bulan November.

Fidelity Investments menurunkan separuh estimasi valuasinya untuk Ant menjadi sekitar US$ 144 miliar pada Februari, dibandingkan dengan US$295 miliar yang ditetapkan pada Agustus.

Pemerintah memberlakukan batasan luas pada divisi keuangan 13 perusahaan termasuk Tencent Holdings Ltd. dan ByteDance Ltd. Unit JD.com Inc., Meituan dan Didi Chuxing, dan juga di antara perusahaan yang dipanggil ke pertemuan di mana regulator membagikan persyaratan kepatuhan yang lebih ketat pada bulan April.

Afiliasi perusahaan Alibaba, melaporkan kerugian pertamanya dalam sembilan tahun, berjanji akan menaikkan pengeluaran untuk ekspansi tahun depan di bidang teknologi dan perdagangan komunitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper