Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Rahasia Kinerja Ciamik Kalbe Farma (KLBF) pada Kuartal I/2021

KLBF mencatat laba Rp716 miliar pada kuartal pertama tahun 2021, naik 7,1 persen dibandingkan Rp669 miliar di periode yang sama di tahun sebelumnya.
Layar menampilkan Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Bernadus Karmin Winata memberikan pemaparan saat kunjungan virtual ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (28/1). Bisnis/Arief Hermawan P
Layar menampilkan Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Bernadus Karmin Winata memberikan pemaparan saat kunjungan virtual ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (28/1). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mencatatkan kinerja cukup gemilang pada kuartal I/2021. Adaptasi perseroan menyediakan produk yang lebih terjangkau menjadi salah satu pendorong kinerja tersebut.

Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp716 miliar pada kuartal pertama tahun 2021, naik 7,1 persen dibandingkan Rp669 miliar di periode yang sama di tahun sebelumnya.

Finance Director Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata mengatakan kegiatan bisnis yang menyokong ekonomi mulai membaik dalam beberapa bulan terakhir, yang dapat terlihat dari data PMI manufaktur, penjualan ritel, konsumsi masyarakat yang mulai meningkat dan mulai naiknya tingkat kunjungan pasien ke rumah sakit.

"Di kuartal I/2021 pertumbuhan ekonomi masih diprediksikan akan mengalami kontraksi antara minus 1 persen sampai dengan minus 0,1 persen.  Untuk menjaga pertumbuhan penjualan, perseroan berusaha melakukan inovasi melalui penyediaan layanan dan produk yang lebih terjangkau yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia," katanya, Minggu (2/5/2021).

Perseroan beradaptasi dengan mengeluarkan produk kesehatan seperti herbal, suplemen, vitamin dan obat-obatan dan layanan test serta diagnostik yang berhubungan dengan pandemi Covid-19.

Perseroan juga menggabungkan strategi pengelolaan portofolio produk, mengelola efektivitas kegiatan penjualan dan pemasaran, melakukan transformasi pemanfaatan teknologi digital, serta memonitor biaya-biaya operasional lainnya untuk mempertahankan tingkat laba bersih.

Selain itu, emiten bersandi KLBF ini terus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk internal maupun eksternal serta melakukan edukasi kepada pasar melalui berbagai saluran komunikasi.

"Pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi di biaya operasional dan tarif pajak yang lebih rendah," katanya.

Di masa pandemi ini, perseroan meyakini pentingnya pengelolaan keuangan yang berhati-hati dan seksama, agar dapat secara konsisten mempertahankan posisi keuangan yang kuat.

Pada penutupan perdagangan Jumat (30/4/2021), harga saham KLBF turun 2,04 persen atau 30 poin ke level 1.440 dengan kapitalisasi pasar Rp67,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper