Bisnis.com, JAKARTA – Kabar dari sejumlah sektor ekonomi yang menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Jumat (30/4/2021), pemerintah menghadapi sujumlah tantangan berat untuk merealisasikan target penerimaan negara.
Di sisi lain, manajer investasi melirik indeks syariah tematik pertama yang diluncurkan oleh BEI, IDX-MES BUMN 17, untuk dijadikan acuan dalam membuat produk reksa dana. Kemudian juga permintaan penilaian kredit oleh lembaga keuangan untuk keperluan analisis kredit terpantau meningkat.
Berikut beberapa rincian isu-isu terkini seputar perekonomian di Indonesia:
1. Jalan Terjal Dompet Negara
Pemerintah menghadapi sejumlah tantangan berat untuk merealisasikan target penerimaan negara yang meliputi pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan hibah pada tahun depan di kisaran Rp1.823,5 triliun-Rp1.895,4 triliun. Sementara ketidakpastian ekonomi yang disulut pandemi Covid-19 yang masih berlangsung membuat penerimaan negara berisiko tidak maksimal.
2. MI Lirik Indeks Syariah Baru
Baca Juga
Manajer investasi melirik indeks syariah tematik pertama yang diluncurkan Bursa Efek Indonesia, IDX-MES BUMN 17, untuk dijadikan acuan dalam membuat produk reksa dana. Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Iggi Haruman Achsien mengatakan setidaknya dua manajer investasi yang menyatakan ketertarikan untuk membuat produk tersebut.
3. Pemulihan AS Belum Substansial
Meskipun tingkat pengangguran menurun dan inflasi Amerika Serikat cenderung naik, Federal Reserve menganggap indikator pemulihan ekonomi AS belum menunjukkan kemajuan substransial. Bank sentrak tidak memberi isyarat akan mengurangi pembelian aset tahun ini.
4. Logam Mulia Tambah Tenaga
Pada perdagangan kemarin, Kamis (29/4/2021) siang, harga emas di pasar spot sempat menguat hingga 0,27 persen pada level US$1.786,57 per troy ounce. Harga logam mulia ini naik pada posisi tertinggi dalam satu sesi perdagangan seiring dengan pelemahan imbal hasil obligasi AS atau US Treasury.
5. Sinyal Kredit Mulai Gesit
Permintaan penilaian kredit oleh lembaga keuangan untuk keperluan analisis kredit meningkat. Naiknya permohonan bisa menjadi sinyal permintaan kredit yang mulai tumbuh. Menurut Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu program vaksinasi merupakan salah satu faktor kunci yang mendukung pulihnya aktivitas bisnis.