Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelita Samudra (PSSI) Bukukan Laba Bersih US$8,43 Juta sepanjang 2020

Realisasi tersebut turun 36,52 persen dari tahun sebelumnya, yang senilai US$13,28 juta.
Logo Emiten PSSI/Istimewa
Logo Emiten PSSI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI) mencatatkan penurunan pendapatan sepanjang 2020. Kendati demikian, bottom line perseroan masih mencatatkan laba bersih walaupun terjadi penurunan.

Berdasarkan laporan keuangan diaudit per 31 Desember 2020 yang dikutip Bisnis, Senin (26/4/2021), emiten bersandi PSSI ini mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$68,35 juta lebih rendah 9,25 persen dibandingkan dengan pendapatan periode 2019 yang sebesar US$75,32 juta.

Sementara itu, beban pokok pendapatan turut menciut, karena pada tahun pandemi perseroan mampu melakukan efisiensi dengan beban pokok menjadi sebesar US$55,87 juta sementara tahun 2019 sebesar US$56,24 juta.

Selain itu, perseroan juga berhasil melakukan efisiensi dengan mengurangi beban operasi, beban keuangan, dan beban pajak final dan meraih pendapatan lain-lain yang meningkat.

Dengan demikian, laba sebelum pajak tercatat menjadi US$7,06 juta turun dari posisi tahun lalu yang sebesar US$12,58 juta. Adapun, laba bersih tahun berjalan tercatat sebesar US$8,43 juta atau turun 36,52 persen dari tahun sebelumnya US$13,28 juta.

Laba bersih per saham dasar dan dilusian pun menjadi US$0,0016 turun dari posisi 2019 yang sebesar US$0,0026.

Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan tercatat US$52,3 juta turun dari posisi tahun lalu yang sebesar US$54,63 juta.

Penurunan terutama terjadi pada jumlah liabilitas jangka pendek yang menjadi US$27,01 juta turun dibandingkan dengan tahun sebelumny US$37,14 juta. Sementara, jumlah liabilitas jangka panjang meningkat menjadi US$25,28 juta dari posisi 2019 yang sebesar US$17,48 juta.

Adapun jumlah ekuitas perseroan menjadi US$94,53 juta naik dari tahun 2019 yang sebesar US$88,56 juta. Total aset PSSI tercatat naik menjadi US$146,83 juta pada 2020 meningkat dari catatan pada 2019 yang sebesar US$143,19 juta.

Peningkatan terutama pada jumlah aset lancar yang naik menjadi US$29,58 juta naik dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar US$25,22 juta. Sementara, jumlah aset tidak lancar tercatat turun tipis menjadi US$117,25 juta dari tahun sebelumnya yang sebesar US$117,97 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper