Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok 1 Persen Tinggalkan 5.900, Saham BBCA Jauhi Rp30.000

Pada awal sesi II pukul 13.38 WIB, IHSG anjlok 1,03 persen atau 60,97 poin menuju 5.887,59. Terpantau 126 saham menguat, 370 saham melemah, dan 130 saham stagnan.
Kartu Debit BCA/Dokumen BCA
Kartu Debit BCA/Dokumen BCA

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) semakin melemah pada perdagangan perdana bulan Ramadan, Selasa (13/4/2021).

Hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG parkir di level 5.905,47, turun 0,72 persen atau 43,09 poin. Sepanjang sesi I, indeks bergerak di rentang 5.897,93-5.957,61.

Adapun, pada awal sesi II pukul 13.38 WIB, IHSG anjlok 1,03 persen atau 60,97 poin menuju 5.887,59. Terpantau 126 saham menguat, 370 saham melemah, dan 130 saham stagnan.

Kapitalisasi pasar pun amblas melewati Rp7.000 triliun, yakni Rp6.988,72 triliun. Total transaksi mencapai Rp5,36 triliun, dimana investor asing mencatatkan aksi jual bersih atau net sell sebesar Rp288,57 miliar.

Adapun, aksi jual tercatat paling tinggi dilakukan terhadap saham PT Bank Centra Asia Tbk. (BBCA) dengan net sell Rp180,8 miliar. Saham BBCA anjlok 1,4 persen menjadi Rp29.900.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan net sell Rp57,3 miliar. Saham BBRI turun 1,9 persen ke level Rp4.130.

Selanjutnya, saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mencatatkan net sell Rp16,4 miliar. Saham ARTO turun 3,03 persen menjadi Rp10.400.

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) juga mengalami net sell Rp15,1 miliar. Saham BBNI koreksi 1,28 persen ke level Rp5.775.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, pelemahan IHSG dipicu oleh tekanan jual dari divestasi saham BPJS. Selain itu, pernyataan Gubernur The Fed terkait potensi kenaikan inflasi di US juga menambah kekhawatiran.

Dennies memprediksi IHSG akan kembali melemah pada hari ini. Secara teknikal, IHSG terlihat candlestick membentuk long white body dengan volume yang tinggi mengindikasikan trend bearish akan berlanjut

Dia mengatakan, pergerakan IHSG masih dipengaruhi kekhawatiran baik dari dalam dan luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper