Bisnis.com, JAKARTA - Industri pasar modal syariah domestik terus menunjukkan perkembangan positif selama 10 tahun terakhir. Jumlah investor yang naik lebih dari 16.000 persen menjadi salah satu indikator kunci.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, pasar modal syariah domestik mengalami perkembangan yang pesat selama 10 tahun terakhir. Hal tersebut terlihat baik dari jumlah efek syariah yang beredar maupun minat investor terhadap produk ini.
"Perkembangan tersebut dimulai sejak diluncurkannya indeks saham syariah pada 2011 lalu," kata Inarno dalam acara pembukaan Satu Dekade Kebangkitan Pasar Modal Syariah Indonesia, Senin (12/4/2021).
Inarno menjelaskan, jumlah saham syariah yang ada saat ini telah tumbuh 82 persen sejak muncul pada 2011 lalu. Hingga awal tahun ini, sebanyak 432 saham syariah beredar di Indonesia, atau 59 persen dari total saham keseluruhan.
Sementara itu, kapitalisasi pasar modal syariah Indonesia mencakup 47,9 persen dari total keseluruhan. Adapun, sebanyak 60,4 persen total nilai transaksi saham berasal dari saham syariah.
Selain itu, jumlah investor saham juga menunjukkan pertumbuhan pesat. Ia mengatakan, jumlah investor syariah naik lebih dari 16.789 persen dari 531 investor pada 2011 menjadi 89.678 investor per Januari 2021.
Baca Juga
"Kenaikan ini menunjukkan bahwa pasar modal syariah Indonesia semakin dilirik oleh para investor," jelasnya.
Inarno meyakini, pertumbuhan ini akan terus berjalan di masa depan. Oleh karena itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) guna mengembangkan pasar modal syariah donestik.