Bisnis.com, JAKARTA – Melonjaknya saham emiten transportasi PT Zebra Nusantara Tbk. pasca pengumuman akuisisi PT Dos Ni Roha pada keterbukaan informasi 1 April 2021 lalu, membuat emiten ini telah dua kali tersuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kuasa direksi Zebra Nusantara, serta Direktur Utama DNR Corporation Rudy Tanoesoedibjo, menerangkan saat ini emiten yang menggunakan kode saham ZBRA tengah melakukan klarifikasi kepada BEI. Keterangan ini disebutkan pada sharing session yang dilaksanakan Trinity Healthcare.
“Kami sedang melakukan klarifikasi dengan bursa …. Tapi intinya tidak ada hal-hal di luar aturan yang kami lakukan semuanya berjalan dengan baik,” ungkap Rudy pada acara sharing session, Jumat (9/4/2021).
Terlepas dari itu, meroketnya harga saham ZBRA ini disambut baik oleh Rudy sebagai kuasa direksi ZBRA. Dia mengucapkan terima kasih dan juga apresiasi atas animo masyarakat yang berinvestasi di Zebra Nusantara.
Menurutnya kenaikan lonjakan harga saham ini dikarenakan investor yang tidak hanya melihat Zebra Nusantara saat ini melainkan perkembangan emiten ini yang akan datang.
Di samping itu, Rudy menjamin bahwa ZBRA tidak melakukan tindakan yang ramai diberitakan di media sosial di antaranya aksi goreng-menggoreng saham, insider trading, ataupun copet-mencopet saham.
Baca Juga
“Saya pastikan tidak ada itu karena itu melanggar undang-undang,” kata Rudy.
Menurutnya ZBRA sendiri telah menjelaskan rencana akuisisi emiten itu pada keterbukaan informasi 1 April 2021 lalu dan bisa diakses oleh investor maupun masyarakat umum.
Selain itu, dia berpendapat pentingnya edukasi terkait investasi agar masyarakat bisa bijak berinvestasi. Dia menambahkan, investasi bukanlah tempat berspekulasi, maupun tempat goreng-menggoreng karena hal tersebut tidaklah benar.
Berdasarkan keterangan BEI, perdagangan saham ZBRA pertama kali dalam bulan ini diberhentikan sementara dalam rangka cooling down pada 1 April 2021 dan dibuka kembali pada 5 April 2021. Kemudian penghentian sementara kembali dilakukan pada Rabu (7/4/2021) lalu untuk perdagangan tanggal 8 April 2021.
Berdasarkan data Bloomberg, saham ZBRA yang tengah mengalami suspensi saat ini berada di level Rp840 per lembar saham. Berdasarkan catatan Bisnis, Per Kamis (1/4/2021), saham ZBRA itu ditutup di level Rp540 atau melambung 404,67 persen secara year-to-date (ytd) dari Rp107. Posisi ini sekaligus menjadi yang tertinggi, setidaknya, dalam 5 tahun terakhir.