Bisnis.com, JAKARTA – Emiten baru PT Fimperkasa Utama Tbk. mengincar proyek Rp183,8 miliar setelah perseroan tercatat pada penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (9/4/2021).
Direktur Utama Fimperkasa Utama Mohamad Mulky Thalib mengungkapkan emiten yang menggunakan kode saham FIMP tersebut telah memperoleh proyek pipeline pada 2021, yang dipercaya dapat memacu laju pendapatan perusahaan hingga 15 persen setiap tahunnya.
“Keyakinan perseroan akan laju pendapatan tersebut ditopang oleh proyek yang telah diperoleh perseroan maupun project on the pipeline perseroan 2021 yang telah mencapai total sekitar Rp183,8 miliar,” ungkap Mulky pada keterangan resmi, Jumat (9/4/2021).
Proyek-proyek tersebut di antaranya Proyek Pembangunan PLTM Besai Kemu 2x3,5 MW, Proyek Pekerjaan pematangan Lahan (cut & fill), Pembangunan unit Rumah tinggal di Ciangsana Bogor dan Condet, Jakarta Timur.
Demi memperkuat struktur permodalan dan mencapai target pertumbuhan pendapatan FIMP, emiten ini akan menggunakan dana segar yang diperoleh untuk pembiayaan modal kerja dan pembelian alat berat.
Emiten baru tersebut akan menggunakan dana segar, sekitar 42,5 persen untuk modal kerja dan 40 persen akan digunakan untuk melakukan pembelian alat berat untuk menunjang kegiatan usaha cut and fill. Sisanya, 17,5 persen diperuntukkan untuk pelunasan sebagian pokok pinjaman perseroan.
Adapun, Fimperkasa menawarkan sejumlah 160.000.000 saham baru yang setara dengan 40 persen dari seluruh total modal disetor penuh setelah IPO. Dengan harga penawaran saham ditetapkan Rp125 per saham, sehingga perseroan akan meraup dana segar sebanyak Rp20 miliar.
Sebelum melantai di Bursa, Fimperkasa Utama sempat mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 21 kali yang dinilai Mulky di luar dugaan, apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19. Menurutnya hal ini menunjukkan minat yang tinggi dari investor untuk FIMP.
Untuk diketahui, Fimperkasa Utama merupakan perusahaan yang berfokus pada jasa proses design, persiapan lahan (cut and fill), dan juga proses konstruksi utama yang telah terbentuk sejak 1993. Beberapa proyek perseroan yaitu kontraktor utama dari Pabrik Produksi Mobil Timor di Cikampek, Jawa Barat.