Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Lanjutkan Penguatan, Tinggalkan Level Rp14.500

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.495 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,008 poin atau 0,01 persen ke level 92,343.
Pegawai menunjukan uang dolar dan rupiah di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan uang dolar dan rupiah di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah melanjutkan reli positifnya pada perdagangan Rabu (7/4/2021) setelah ditutup di zona hijau.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.495 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,008 poin atau 0,01 persen ke level 92,343.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh data cadangan devisa (cadev) Indonesia yang mengalami penurunan. Data tersebut berbanding terbalik dari prediksi analis yang memprediksi terjadinya kenaikan cadev.

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2021 sebesar US$137,1 miliar, turun dibandingkan posisi Februari lalu sebesar US$138,8 miliar. Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif Erwin Haryono menilai posisi cadangan tersebut tetap tinggi meskipun menurun.

"Penurunan posisi cadangan devisa pada Maret 2021 terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah sesuai pola jatuh tempo pembayarannya," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (7/4/2021).

Dari luar negeri, menurunnya imbal hasil obligasi AS atau US Treasury juga berdampak terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Yusuf memaparkan, penurunan imbal hasil tersebut memberikan sedikit angin segar pada nilai tukar mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia.

Di sisi lain, dampak pemulihan ekonomi AS juga semakin nyata setelah indeks manufaktur PMI mencatakan kenaikan ke level ekspansif hingga 63. Catatn tersebut merupakan kenaikan paling tinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk perdagangan Kamis (8/4/2021) besok, Yusuf mengatakan pergerakan rupiah akan dipengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi postif yang dirilis oleh IMF. Selain itu, pasar juga akan menunggu data initial job claims yang diproyeksikan menurun. Hal tersebut diyakini akan menambah katalis positif bagi perekonomian AS.

“Nilai tukar rupiah ada kecenderungan melanjutkan penguatan di kisaran Rp14.470 - Rp14.480,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper