Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pengumuman RDG BI IHSG Menguat, Saham MPOW Melonjak Lagi

Pada pembukaan perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau dibuka di level 6.309,575 dan langsung menguat 0,76 persen pada pukul 09.02 WIB ke posisi 6.325,109.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memaparkan materi saat acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (3/12/2020). Bisnis
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memaparkan materi saat acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (3/12/2020). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan berada di zona hijau pada sesi perdagangan awal Kamis (18/3/2021), berbalik menguat dari perdagangan sebelumnya.

Pada pembukaan perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau dibuka di level 6.309,575 dan langsung menguat 0,76 persen pada pukul 09.02 WIB ke posisi 6.325,109.

Adapun, pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG level 6.277,22 turun 0,51 persen dari level penutupan sebelumnya.

Dalam perdagangan kali ini, dari keseluruhan konstituen, sebanyak 225 saham ditutup menguat, 73 saham ditutup di zona merah, sedangkan 159 saham sisanya tampak tidak bergerak daripada posisi perdagangan sebelumnya.

Investor asing tercatat melakukan transaksi net buy sebesar Rp7,24 miliar dengan sasaran aksi beli ke saham BBRI sebesar Rp8,2 miliar, TLKM sebesar Rp4,2 miliar, dan INCO sebesar Rp3,8 miliar.

Penguatan IHSG dipimpin oleh saham MPOW yang naik 26,87 persen, KIAS menguat 19,12 persen, dan TINS naik 3,56 persen.

Adapun, pelemahan dipimpin oleh saham TRUK yang terkoreksi 7 persen, CAKK turun 6,94 persen, dan CTTH yang melemah 6,76 persen.

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan setelah IHSG turun selama 3 hari sebesar 80.98 poin atau setara 1,27 persen), hari ini ada peluang IHSG mengalami rebound alias menguat menyusul terjadinya penguatan DJIA sebesar 0,58 persen, EIDO naik 0,79 persen.

Selain itu, naiknya harga beberapa komoditas seperti emas yang naik 0,97 persen, batubara naik 1,71 persen, CPO naik 1,22 persen, nikel naik 0,5 persen dan timah naik 2,2 persen.

"Ini terjadi di tengah kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun menjadi 1,6410 persen, melemahnya rupiah serta penantian keputusan hasil rapat bulanan Bank Indonesia dan The Fed," ujarnya, Kamis (18/3/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper