Bisnis.com, JAKARTA – Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (16/3/2021) menghasilkan penawaran sebesar Rp40,08 triliun.
Jumlah penawaran yang masuk pada hari ini merupakan yang terendah sepanjang penyelenggaraan lelang SUN pada 2021. Pada lelang sebelumnya, pemerintah menghimpun penawaran sebanyak Rp49,73 triliun.
Berdasarkan data dari laman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, SUN seri terbaru FR0087 menjadi yang paling dicari investor dengan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp12,93 triliun. Seri akan jatuh tempo pada 15 Februari 2031 ini dimenangkan sebesar Rp5,07 triliun
Sementara itu, Seri FR0083 yang jatuh tempo pada 15 April 2040 menjadi SUN dengan jumlah peminat terbanyak kedua pada lelang hari ini. Dari penawaran sebesar Rp7,25 triliun, pemerintah memenangkan Rp2,35 triliun.
Adapun, dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan Rp18,9 triliun.
Seri | Jatuh Tempo | Penawaran Masuk | Jumlah Dimenangkan | Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan |
---|---|---|---|---|
SPN03210616 | 3 Juni 2021 | Rp1,57 triliun | Rp1 triliun | 3,01% |
SPN12220203 | 3 Februari 2022 | Rp1,4 triliun | Rp1 triliun | 3,29% |
FR0086 | 15 April 2026
| Rp8,71 triliun | Rp5,7 triliun | 5,86%
|
FR0087 | 15 Februari 2031 | Rp12,93 triliun | Rp7,25 triliun | 6,73%
|
FR0088 | 15 Juni 2036 | Rp4,06 triliun
| Rp0,6 triliun | 6,54%
|
FR0083 | 15 April 2040 | Rp7,25 triliun | Rp2,35 triliun | 7,44% |
FR0089 | 15 Agustus 2051 | Rp4,14 triliun | Rp1 triliun | 7,02%
|
Sumber: Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
Baca Juga
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, dari sisi pasar,tekanan terhadap obligasi Indonesia tidak begitu signifikan. Namun, tingginya tekanan eksternal menjadi faktor utama minimnya jumlah penawaran yang masuk pada lelang kali ini.
Salah satu sentimen tersebut adalah pergerakan imbal hasil (yield) US Treasury yang menembus level 1,6 persen. Ramdhan memaparkan, sentimen ini semakin bertenaga setelah disahkannya paket stimulus AS senilai US$1,9 triliun.
“Ini membuat dana investor asing lari dari emerging market ke Amerika Serikat,” kata Ramdhan saat dihubungi pada Selasa (16/3/2021).
Di sisi lain, sentimen dari AS ini berimbas negatif untuk pasar SUN Indonesia. Hal tersebut membuat investor asing lebih waspada dan cenderung ragu untuk kembali ke Indonesia melalui lelang hari ini.
“Mereka ragu-ragu karena imbal hasil yang tinggi di Indonesia juga berarti risiko pasarnya ikut meningkat,” katanya.
Sementara itu, terkait minimnya serapan pada lelang hari ini, Ramdhan mengatakan hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kondisi pasar SBN ditengah guncangan yang masih terjadi.
“Ini juga merupakan bargaining power pemerintah sebagai penerbit,” pungkasnya.