Bisnis.com, JAKARTA - Kabar dari emiten dan pelaku pasar menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Kamis (4/3/2021), mulai beberapa emiten yang mendulang laba ditengah pandemi Covid-19.
Selain itu MNC Grup yang mengestimasi modal besar untuk pengembangan MNC Lido City. Hingga beberapa kabar buruk akibat turunnya harga minyak.
Berikut beberapa rincian isu-isu terkini seputar emiten di Indonesia:
1. Laba Bersih TPIA Melesat
Emiten petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) membukukan pertumbuhan laba bersih 124,4 persen pada tahun 2020 didorong oleh manfaat pajak penghasilan. Emiten ini membukukan pendapatan US$841,43 juta pada semester I/2020 dan naik menjadi US$965,1 juta pada semester II/2020.
2. Modal Jumbo Grup MNC
PT MNC Land Tbk. dan PT MNC Studios International Tbk. mengestimasi total kebutuhan belanja modal untuk mengembangkan MNC Lido City dalam jangka panjang mencapai total Rp12,7 triliun. Direktur Utama MNC Land Hary Tanoesoedibjo menjelaskan pengembangan MNC Lido City ini akan panjang sekitar 20 tahun di luas lahan 3.000 hektare.
3. Laba JSMR Diyakini Tumbuh
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) optimis laba bersih atau bottom line sepanjang 2020 masih tetap tumbuh, walaupun pendapatannya tergerus selama pandemi Covid-19. Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengungkapkan pendapatan JSMR bisa turun berkisar Rp2 triliun atau 15 persen. Namun Donny mengharapkan laba bersih dapat tetap tumbuh setelah perseroan melakukan sejumlah efisiensi dan pemangkasan biaya.
4. Exxon Pangkas Pekerja di Asia
Perusahaan penghasil dan pengecer minyak Exxon Mobil Corp. akan memangkas sebanyak 300 pekerjaan di Singapura, pusat perdagangan Asia. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk efisiensi akibat terpukulnya harga minyak. Dikutip Bloomberg, pemutusan hubungan kerja (PHK) itu setara dengan 7 persen dari 4.000 tenaga kerja yang berada di Singapura.
5. Margin MEDC Lebih Licin
Grafik harga logam industri di London Metal Exchange kian perkasa di tengah pandemi Covid-19. Tembaga terus menanjak sejak Maret 2020 dari level US$4.000 per ton hingga menembus US$9.000 per ton pada Februari 2021. Sementara harga minyak bergerak seperti roller coaster. Dua komoditas itu berkorelasi erat dengan emiten berkode saham MEDC. Pasalnya MEDC merupakan produsen 100 Mboepd minyak dan gas. Sementara produksi tembaga dijalankan MEDC melalui entitas asosiasinya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).